KEABSAHAN PERJANJIAN SEWA MENYEWA LAHAN PERTANIAN SECARA LISAN (STUDI KASUS DI DESA PENGARASAN KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBES)

Keabsahan perjanjian sewa menyewa lahan pertanian secara lisan merupakan topik yang dibahas dalam skripsi ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memahami keberlakuan dan implikasi hukum dari perjanjian sewa menyewa lahan pertanian yang dilakukan secara lisan. Studi kasus dilakukan di Desa Pengarasan, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif dengan pendekatan yuridis normatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa undang-undang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjanjian sewa menyewa lahan pertanian secara lisan dapat memiliki keabsahan hukum. Namun, keabsahan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti adanya persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, praktek dan kebiasaan di masyarakat, serta bukti-bukti yang dapat mendukung keberlakuan perjanjian tersebut. Implikasi hukum dari perjanjian sewa menyewa lahan pertanian secara lisan meliputi hak dan kewajiban para pihak, penyelesaian sengketa, serta perlindungan hukum bagi para pihak. Adanya kejelasan mengenai keberlakuan dan implikasi hukum perjanjian sewa menyewa lahan pertanian secara lisan.