PENJATUHAN SANKSI TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA-SAMA DI MUKA UMUM DI PENGADILAN NEGERI PURWOREJO

Pengertian diversi menurut Undang-undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak adalah proses pengalihan penyelesaian perkara yang pelakunya anak di luar pengadilan pidana. Terdapat kasus tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh anak sebagai pelaku yang dilakukan oleh inisial TP, DF, dan UH sebagai pelaku yang tidak berhasil diversi di Pengadilan Negeri Purworejo. Pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara tindak pidana yang melibatkan anak sebagai pelaku yaitu pelaku menyesal akan perbuatannya sehingga dapat merubah sikap dan sifat menjadi lebih baik. Penulis melakukan penelitian tentang faktor penyebab gagalnya diversi dalam perkara tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh anak secara bersama-sama di Pengadilan Negeri Purworejo dan pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh anak secara bersama-sama. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah faktor gagalnya diversi ditahap pengadilan antara lain faktor keluarga, faktor kondisi fisik dan ekonomi, serta faktor penegak hukum yang menyebabkan gagalnya diversi. Bentuk pertimbangan yang dilakukan oleh majelis hakim yaitu perbuatan yang dilakukan oleh anak sebagai pelaku dikategorikan sebagai Tindakan yang ringan, dalam artian perbuatan anak yang melanggar hukum tidak terlalu meresahkan dan membahayakan lingkungan sekitar.