RISIKO KETERLAMBATAN PROYEK PEMBANGUNAN JETI DI MUARA SUNGAI BOGOWONTO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN PENGAMAN MUARA SUNGAI BOGOWONTO SISI BARAT)

Dalam upaya mendukung pengembangan infrastruktur yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja yang memadai, dan memastikan pemerataan pembangunan, pemerintah secara intensif melakukan pembangunan konstruksi bangunan. Namun, pelaksanaan proyek konstruksi tidak selalu berjalan dengan lancar dan sering kali menghadapi berbagai permasalahan, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan proyek yang hampir selesai. Keberhasilan proyek biasanya diukur dengan seberapa cepat proyek dapat diselesaikan dan seberapa minimal biaya yang dikeluarkan. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, penelitian ini berfokus pada identifikasi faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan keterlambatan dalam proyek pembangunan pengaman muara sungai (jetty) di muara sungai Bogowonto. Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait dalam proyek, dengan tujuan untuk memperoleh nilai risiko berdasarkan pendekatan risk = event x impact, yang kemudian dianalisis menggunakan matriks risiko AZ/NZS 4360. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 11 faktor utama yang memiliki potensi dapat menimbulkan keterlambatan pada proyek, dan pekerjaan dengan nilai rata - rata risiko terbesar ialah pekerjaan persiapan dengan nilai 18, 48, pekerjaan beton dengan nilai rata - rata sebesar 12,664, pekerjaan pemasangan dengan nilai rata - rata sebesar 12,17, pekerjaan pembesian sebesar 10,88, pekerjaan lapis perata dengan nilai rata - rata sebesar 9,36, dan yang terkecil ialah pekerjaan SMKK dengan nilai rata - rata 7,28.