MODULUS ELASTISITAS DAN KARAKTERISTIK MARSHALL STRUKTUR BETON ASPAL DENGAN LIMBAH SERBUK KULIT KERANG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS.

Seiring perkembangan jaman, infrastruktur transportasi di Indonesia semakin meningkat terutama pada kebutuhan agregat sebagai material perkerasan jalan. Karena itu, diperlukan suatu pembaruan yang bisa menghemat secara ekonomi dan lebih efisien dari segi bahan, peralatan, tenaga kerja, dan metode pelaksanaan. sebagai bahan Pembangunan termasuk pada lapisan perkerasan jalan, perlu dilakukan upaya untuk memperoleh bahan pengganti yang dapat digunakan sebagai agregat halus pada pembuatan lapisan perkerasan jalan. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah limbah serbuk kulit kerang, karena kulit mengandung senyawa kimia pozzolan yaitu mengandung zat kapur (Ca0), aluminium oksida dan silika yang kandungannya hamper sama seperti kandungan yang ada pada semen. Pada penelitian ini menggunakan limbah serbuk kulit kerang yang lolos saringa No. 16 dan tertahan saringan No. 30. Adapun variasi kadar serbuk kulit kearang yang digunakan yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Metode pengujian yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengujian Marshall, Perhitungan nilai Modulus Elastisaitas dan analisis menggunakan program Kenpave. Berikut hasil yang didapatkan dalam penelitian ini, dari pengujian Marshall pada variasi 50% hampir secara keseluruhan lolos spesifikasi. Akan tetapi, nilai pada Flow variasi yang terdapat kadar serbuk kulit tidak memenuhi spesifikasi. Kadar optimum yang di dapatkan pada pengujian Marshall yaitu pada variasi 0% atau tidak mengandung serbuk kulit kerang. Pada perhitungan nilai Modulus Elastisitas, hasil terbaik yang didaptkan yaitu pada variasi 0% sebesar 600571,45. Pada analisis menggunakan program KENPAVE mendapatkan hasil yaitu 13,87 tahun. Dengan artian perkerasan jalan tersebut akan mengalami kerusakan setelah 13,87 tahun jika tidak dilakukan pemeliharaan secara berkala.