TINGKAT PERBEDAAN HASIL KOREKSI PENDERITA MIOPI YANG MENGGUNAKAN AUTOROFRAKTER DENGAN TRIAL LENS SNELLEN'S CHART DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Fachrummiardi Fachril (2007) TINGKAT PERBEDAAN HASIL KOREKSI PENDERITA MIOPI YANG MENGGUNAKAN AUTOROFRAKTER DENGAN TRIAL LENS SNELLEN'S CHART DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
PENDAHULUAN.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
INTISARI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (787kB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
BAB. I.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
BAB. II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
BAB. III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
BAB. IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
BAB. V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (260kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Miopi merupakan kelainan refraksi terbanyak. Hasil koreksi miopi antara autorefrakter dan trial lens snellen bisa berbeda, sehingga perlu diteliti tingkat perbedaan hasil koreksi antara Trial Lens Snellen dan Autorefrakter. Agar hasil yang didapat nanti bisa akurat dan dipercaya. Tujuan Penelitian: Mengetahui ada tidaknya perbedaan antara hasil koreksi penderita miopi dengan menggunakan autorefrakter dan Trial Lens Snellen. Metode Penelitian: Penderita miopi dikoreksi dengan autorefrakter kemudian dikoreksi dengan Trial Lens Snellen. Hasil kedua koreksi dibandingkan dan dilihat ada tidak perbedaannya yang signifikan dengan uji t-test dan uji Wilcoxon. Hasil dan Pembahasan: Secara statistik pada koreksi miopi mata kanan dan kiri perbedaannya signifikan karena p-value < 0,05. Uji mata silinder kanan dan kiri perbedaan koreksinya juga signifikan (p-value < 0,05). Secara klinis perbedaan koreksi miopi dan mata silinder mata kanan dan kiri, perbedaannya tidak signifikan. Kesimpulan: Secara statistik terdapat perbedaan koreksi miopi dan silinder yang signifikan, tetapi secara klinis perbedaan koreksi miopi dan silinder penderita tidak signifikan, sehingga alat autorefrakter yang digunakan dalam penelitian ini maih valid dan reliabel.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: myopia's correction, automated refracter, trylens snellen
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran S1
Depositing User: Aidilla Qurotianti
Date Deposited: 04 Sep 2024 02:37
Last Modified: 04 Sep 2024 04:37
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/47965

Actions (login required)

View Item
View Item