DINDA APRILIVANA ALANDA (2017) GAMBARAN KEJADIAN TEMPOROMANDIBULAR DISORDER PADA PASIEN KEHILANGAN GIGI SEBAGIAN DI RSGM UMY. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
HALAMAN JUDUL.pdf
Download (3MB)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (429kB)
INTISARI.pdf
Restricted to Registered users only
Download (891kB)
BAB. I.pdf
Download (1MB)
BAB. II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (5MB)
BAB. III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
BAB. IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
BAB. V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (304kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Latar Belakang: Temporomandibular disorder (TMD) merupakan gangguan yang dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya adalah karena hilangnya kontak oklusi yang disebabkan karena hilangnya beberapa gigi dari lengkung rahang. TMD terjadi dapat berupa gangguan pada sendi temporomandibula dan atau pada otot-otot mastikasi. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian temporomandibular disorder pada pasien kehilangan gigi sebagian di RSGMP Univeritas Muhammadiyah Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dan didapatkan sampel sebanyak 48 responden. Penelitian dilakukan dengan cars mengukur, menilai dan mengklasifikasikan tanda dan gejala pada gangguan sendi temporomandibula dengan menggunakan Anamnestic Index dan Dysfunction Index. Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi temporomandihular disorder pada pasien kehilangan gigi sebagian. Hasil Penelitian: Hasil penelitian dari anamnesa pada pasien didapatkan bahwa gejala yang dirasakan oleh 45,83% responden tergolong dalam gejala ringan dan 8,33% responden tergolong dalam gejala bent dengan gejala terbanyak adalah bunyi pada sendi. Pada hasil pemerikasaan klinis, didapatkan hasil bahwa tanda yang ditemukan pada 85,42% responden tergolong dalam temporomandihular disorder ringan dan 8,33% responden tergolong dalam temporomandibular disorder berat dengan tanda paling banyak adalah timbul bunyi di salah saw atau kedua sendi temporomandibula, dengan atau deviasi > 2mm seat pergerakan membuka dan menutup rahang. Kesimpulan: 54,17% responden merasalcan adanya gejala temporomandibular disorder dan 93,75% responden ditemukan memiliki tanda adanya temporomandibular disorder.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | temporomandibular disorder, temporomandibular joint, partial edentulous teeth, anamnestic index, disfunction index |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1 |
Depositing User: | Bima |
Date Deposited: | 04 Sep 2024 03:30 |
Last Modified: | 04 Sep 2024 03:30 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/47972 |