Pembinaan Mental Spiritual Narapidana di Rutan Kelas II A Yogyakarta (Sebuah Tinjauan Strategi Komunikasi Dakwah)

Penelitian ini membahas terkait Pembinaan mental spiritual Narapidana di Rutan kelas II A Yogyakarta (studi kasus komunikasi dakwah), bertujuan agar : mengetahui serta menganalisis bentuk-bentuk pelaksanaan pembinaan disana khusus nya Pembinaan spiritual serta mengungkan dan mencari tau faktor - faktor yang menjadi pendukung dan penghambat, mencari tau segala upaya yang dilakukan terhadap faktor tersebut.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan teologia normatif, pendekatan psikologi, pendekatan sosiologi serta pendekatan komunikasi. data yang di peroleh di dapat melalui berbabagai tahapan seperti : tahapan observasi, wawancara bersama da'i yang mengisi pengajian di rutan, pembina sipil rutan, serta beberapa warga binaan yang ikut serta melaksanakan pembinaan spiritual, serta dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pembinaan mental spiritual narapidana di Rutan kelas II A Yogyakarta menunjukkan sudah sangat baik, pembinaan dilakukan terjadwal dengan rapih sesuai dengan tahapan nya, kegiataan pembinaan keagaamaan ini penulis ketahui setelah meneliti beberapa terkait : kondisi pembinaan di rutan, bentuk pelaksanaan dakwah, kompetensi dan kualifikasi pembinaan, upaya pembinaan spiritual dalam bentuk perencanaan pelaksanaan dan evalusi ,beberapa partisipasi lembaga eksternal maupun internal, faktor penghambat dan pendukung, serta mencari solusi dan upaya menghadapi faktor penghambat tersebut dalam bentuk evaluasi, baik dari segi pembina maupun warga binaan. beberapa tambahan menurut penulis ialah beberapa kegiatan di buat dengan cara lebih menarik dan tidak monoton sehingga membuat warga binaan mengikuti kegiatan dengan baik, koordinasi ditingkatkan angara pembina dan da'i yang memimpin kegiatan. Implikasi tulisan ini adalah penulisan menghendaki agar Rutan Kelas II A Yogyakarta melakukan pembinaan kepada warga binaan agar tetap mempertahankan dan meningkatkan program pembinaan yang selama ini sudah berjalan,serta lebih meningkatkan kordinasi antara dai/daiah, dan perlunya sarana baru dalam kegiatan pembinaan seperti menonton bersama film berbasis agama Islam dan pengadaan buku bacaan sebagai salah satu item pembinaan. Kepada pihak rutan agar aturan yang selama ini diterapkan supaya tetap dipertahankan dan lebih dikoordinir agar pelanggaran semakin diminimalkan, kerjasama dan komunikasi antara pihak rutan dengan dai supaya lebih ditingkatkan agar efektivitas dakwah terwujud lebih maksimal.