MAYANG YUMANTRI (2024) PENGARUH PERUBAHAN IKLIM TERHADAP DEBIT PUNCAK BANJIR PADA DAS GAJAH WONG. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (3MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (241kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (126kB)
Bab I.pdf
Download (158kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (470kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (289kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (625kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (94kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (151kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (867kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
Bendung Mrican adalah bangunan peninggi muka air yang berada di kawasan Desa Jagalan Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Bangunan ini mengalir didaerah aliran sungai (DAS) Gajah Wong yang secara administrasi berada dibagian hulu lereng merapi Kabupaten Sleman, bagian tengah termasuk kedalam wilayah Kota Yogyakarta, sedangkan dibagian hilir DAS termaksud wilayah Kabupaten Bantul. Sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya banjir akibat pengecilan drainase karena kepadatan penduduk. Banjir rentan terjadi ketika DAS tidak mampu menampung air hujan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis debit puncak banjir pada DAS Gajah Wong dengan menggunakan metode HSS Nakayasu dan Metode HSS Snyder, Menganalisis debit puncak banjir pada DAS Gajah Wong dengan menggunakan metode HSS Nakayasu dan Metode HSS Snyder, Menganalisis pengaruh perubahan iklim terhadap perubahan debit air pada DAS Gajah Wong. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode HSS Nakayasu dan Metode Snyder untuk menganalisis debit puncak banjir. Hasil pada penelitian ini menunjukan debit puncak pada DAS Gajah Wong dengan menggunakan metode Nakayasu untuk kala ulang 2,5,10,25,50, dan 100 tahun berturut – turut sebesar 250.67 m3 /s, 396.74 m3 /s, 569.06 m3 /s, 924.89 m3 /s, 1340.21 m3 /s, dan 1946.98 m3 /s pada saat debit puncak berada pada jam ke-4. Debit puncak dengan menggunakan Metode Snyder diperoleh nilai debit puncak untuk kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun berturut – turut sebesar 94.02 m3 /s, 148.81 m3 /s, 213.44 m3 /s, 346.90 m3 /s, 502.68 m3 /s, dan 730.26 m3 /s pada saat debit puncak berada pada jam ke-9. Iklim basah didapatkan nilai Index SPI pada DAS Gajah Wong sebesar 3,59 dan pada iklim kering di dapatkan nilai Index SPI sebesar -1,86. Pada iklim basah, debit puncak banjir dengan menggunakan Metode Nakayasu mencapai 638,61 m3 /s dan pada iklim kering mencapai 66,97 m3 /s, sedangkan dengan menggunakan metode Snyder pada iklim basah debit puncak banjir mencapai 232,24 m3 /s dan pada iklim kering mencapai 24,89 m3 /s.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Watershed, Synthetic Unit Hydrograph, Climate Change, Flood, SPI |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Bima |
Date Deposited: | 24 Sep 2024 07:33 |
Last Modified: | 24 Sep 2024 07:33 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/48059 |