PENGARUH MODERASI PERCEIVED MORAL INTENSITY TERHADAP HUBUNGAN ETHICAL AWARNESS, ETHICAL JUDGMENT DAN WHISTLEBLOWING (STUDI EMPIRIS PADA PEGAWAI AUDITOR DALAM INTANSI PEMERINTAH SEMARANG/JAWATENGAH, YOGYAKARTA DAN BELITUNG)

Penelitian ini bertujuan untuk menghindari faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pegawai auditor pemerintahan dengan subjek penelitian yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Tengah, kantor Inspektorat Yogyakarta dan kantor Inspektorat Kabupaten Belitung dalam melakukan tindakan whistleblowing. Faktor-faktor tersebut merupakan model dari teori Ethical Decision Making dengan variabel pengukuran yaitu pengaruh moral intenisty terhaadap ethical awarness, ethical judgment dan whistleblowing. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan bentuk kuisioner. Alat analisis yang digunakan adalah SmartPLS.4.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ethichal awarness tidak berpengaruh terhadap ethical judgment dan ethical judgment juga tidak berpengaruh terhadap whistleblowing. Namun moral intensity mampu memoderasi hubungan ethical awarnees, ethical jugment dan whistleblowing. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa moral intensity mampu menjadi variabel moderasi dalam model pengambilan keputusan etis auditor untuk melakukan tindakan whistleblowing.