ANALISIS EKONOMI DAMPAK PERTAMBANGAN PASIR TERHADAP TINGKAT SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI SEKITAR TAMBANG (STUDI KASUS: DESA KENINGAR, KABUPATEN MAGELANG)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi masyarakat di lokasi tambang di Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang yang meliputi variabel status sosial, pendapatan ekonomi, lapangan pekerjaan, dan tingkat kesejahteraan. Objek dalam penelitian ini yang digunakan adalah data hasil wawancara secara langsung kepada Masyarakat petani, pekerja tambang dan pemerintah desa, di Desa Keningar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sampel sebanyak 14 responden. Dengan pendekatan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mengevaluasi faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta eksternal (peluang dan tantangan), sehingga bisa sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah desa untuk menentukan kebijakan sehingga dapat meminimalkan dampak negatif dari aktivitas pertambangan pasir bagi masyarakat sekitar tambang. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nvivo 14 plus for Windows meliputi fitur coding, node, cases, project map. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat sosial ekonomi masyarakat di sekitar tambang adalah pendapatan ekonomi, karena ketimpangan pendapatan antara masyarakat petani dan pekerja tambang. Untuk kondisi sosial dengan adanya aktivitas pertambangan pasir ini masih terbilang kondusif atau tetap stabil. Dalam kondisi ekonomi sebagian petani mengalami penurunan kesejahteraan menjadikan salah satu kelemahan dari adanya aktivitas pertambangan pasir ini. dari sisi peluang pekerjaan, pertambangan pasir menjadi opsi pekerjaan penting bagi para pekerja tambang. Untuk tantangan yang dihadapi masyoritas petani merasa aman dengan pekerjaan mereka selama mereka dapat mengelola lahan mereka, bagi pekerja tambang tantangan utama adalah menjaga keberlanjutan pekerjaan mereka.