PENGARUH KONSENTRASI GLUTARALDEHYDE TERHADAP SIFAT TARIK MEMBRAN NANOFIBER CHITOSAN/PEO UNTUK APLIKASI MATERIAL FILTER UDARA

Membran nanofiber telah banyak dipelajari di bidang rekayasa material. Membran nanofiber yang terbuat dari campuran Chitosan (CS) dan Polyethylene Oxide (PEO) mempunyai sifat anti bakteri dan biokompatibel, sehingga mampu menjadikannya sebagai material alternatif pembuatan filter air conditioner (AC). Glutaraldehyde (GA) mempunyai fungsi sebagai agen ikatan silang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan GA 0, 1, 2, dan 3 wt persen terhadap sifat tarik membran CS/PEO/GA untuk aplikasi material filter AC. Penelitian ini menggunakan GA yang dicampurkan ke dalam larutan CS/PEO. Membran nanofiber difabrikasi menggunakan metode electrospinning dengan tegangan 8 kV dan TCD 13 cm. Perbandingan berat antara larutan CS dan PEO adalah 20:80. Larutan CS/PEO campurkan dengan larutan GA dengan variasi penambahan GA sebesar 0 persen, 1 persen, 2 persen, dan 3 persen dari berat total larutan. Pengujian tarik membran nanofiber menggunakan universal testing machine mengacu pada standar ASTM D882. Morfologi serat yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan scanning electron microscope (SEM). Pengaplikasian membran nanofiber dilakukan pada filter AC DAIKIN FTC35NV14 dengan variasi waktu pengujian 3 hari dan 6 hari. Penambahan GA pada membran nanofiber CS/PEO/GA secara signifikan mempengaruhi morfologi dan kekuatan tariknya, dengan meningkatkan jumlah ikatan silang antar serat dan menurunkan diameter nanofiber. Membran nanofiber dengan penambahan 1 persen dan 2 persen GA mengalami peningkatan kekuatan tarik dari 1,663 MPa menjadi 1,759 MPa dan 2,241 MPa, atau meningkat sebesar 5,77 persen dan 34,75 persen dibandingkan membrane nanofiber CS/PEO tanpa GA. Membran dengan 2 persen GA dipilih untuk filter AC. Setelah 3 dan 6 hari, kekuatan tarik turun menjadi 0,747 MPa dan 0,569 MPa, regangan menjadi 14,696 persen dan 8,399 persen, serta modulus elastisitas menjadi 11,622 MPa dan 10,314 MPa.