ANALISIS GERUSAN LOKAL GROUNDSILL

JESSICA KINANTIKA (2024) ANALISIS GERUSAN LOKAL GROUNDSILL. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (616kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (98kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[thumbnail of Bab V] Text (Bab V)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Sungai merupakan aliran alami yang seiring berjalannya waktu dasar sungai akan menurun akibat gerusan. Untuk mencegah penurunan yang berlebihan, perlu dibuat bangunan air, salah satunya adalah groundsill. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kerapatan jarak cross section pada area groundsill terhadap gerusan dasar sungai. Penelitian ini berfokus pada perbedaan jarak cross section dan persamaan yang digunakan. Groundsill berfungsi untuk mencegah terjadinya agradasi dan degradasi yang berlebihan. Penelitian ini menggunakan persamaan Meyer-Peter Muller, Engelund Hansen, dan Laursen Copeland untuk proses analisis menggunakan software HEC-RAS 6.5. Lingkup penelitian meliputi 796 cross, 9 groundsill, dan 3 bendung sepanjang Sungai Winongo. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antar jarak cross section. Cross section yang semakin rapat, maka semakin terlihat fluktuatif agradasi dan degradasi yang terjadi. Persamaan Engelund Hansen dan Laursen Copeland menunjukkan tingkat agradasi dan degradasi yang cukup spesifik, sedangkan persamaan MPM menunjukkan aliran yang stabil di ketiga jarak cross.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Agradation, Cross Section, Degradation, Engelund Hansen, Groundsill, HEC-RAS, Laursen Copeland, MPM
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1
Depositing User: Eko Kurnawan
Date Deposited: 21 Oct 2024 01:57
Last Modified: 21 Oct 2024 01:57
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/48133

Actions (login required)

View Item
View Item