DENSITAS, VISKOSITAS, DAN SUDUT INJEKSI CAMPURANBIODISEL NYAMPLUNG - JELANTAH (9 : 1) PADA LEVEL B0 - B40

Pertumbuhan populasi dan perkembangan teknologi meningkatkan penggunaan energi. Konsumsi energi yang berlebihan, terutama solar, menyebabkan menipisnya persediaan serta meningkatnya harga minyak bumi. Oleh karena itu, bahan bakar alternatif seperti biodiesel sangat diperlukan. Penelitian ini meneliti potensi biodiesel dari campuran minyak nyamplung (Calophyllum inophyllum) dan limbah minyak jelantah sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengaruh densitas, viskositas, dan sudut injeksi pada campuran biodiesel dari minyak nyamplung dan minyak jelantah. Metode penelitian melibatkan proses degumming, esterifikasi, dan transesterifikasi untuk menghasilkan biodiesel dari campuran minyak tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran biodiesel B15 hingga B40 sudah memenuhi standar viskositas, namun densitasnya belum sesuai dengan standar acuan yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) dengan standar (No SNI 7182:2015). Berdasarkan hasil pengujian ini, diketahui bahwa densitas dan viskositas adalah dua faktor utama yang sangat mempengaruhi panjang dan sudut injeksi bahan bakar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa campuran biodiesel dari minyak nyamplung dan minyak jelantah memiliki potensi untuk menjadi bahan bakar alternatif yang berkelanjutan. Namun, diperlukan penyesuaian lebih lanjut pada komposisi dan proses produksi agar biodiesel tersebut dapat memenuhi semua standar mutu yang diperlukan untuk penggunaan optimal.