HENGGO LONGGAR PANGGRAITO (2024) DENSITAS, VISKOSITAS, DAN SUDUT INJEKSI CAMPURANBIODIESEL NYAMPLUNG JELANTAH (8 : 2) PADA LEVEL B0 - B40. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (852kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (386kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (286kB)
Bab I.pdf
Download (208kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (345kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (383kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (190kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (196kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (453kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (647kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Penggunaan biodiesel telah menjadi cara penting untuk mengurangi konsumsi sumber daya fosil yang semakin langka. Sumber energi fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam merupakan sumber daya yang tidak terbarukan, jumlahnya terbatas, dan berdampak negatif terhadap lingkungan. Dengan meningkatnya konsumsi global, cadangan sumber daya ini semakin menipis. Ketergantungan yang terus-menerus pada sumber bahan bakar fosil dapat membuat pasokan menjadi semakin mahal dan sulit diperoleh. Indonesia sebagai negara tropis memiliki berbagai jenis tanaman yang dapat dikembangkan, biodiesel dapat dibuat dari berbagai bahan hayati atau tanaman yang ramah lingkungan seperti minyak jelantah dan minyak nyamplung. Pembuatan biodiesel melalui tahapan degumming, esterifikasi serta transesterifikasi. Degumming merupakan pemisahan antara zat pengotor (getah) dengan minyak tersebut menggunakan katalis asam fosfat (H3PO4) sebanyak 0,2% volume minyak. Tahapan esterifikasi menggunakan asam sulfat (H2SO4) sebanyak 0,5% volume minyak dan metanol sebanyak 225 ml/1 liter. Tahapan akhir transesterifikasi menggunakan Kalium Hidroksida (KOH) sebanyak 1 persen dan metanol 150 ml/1 liter volume minyak. Setelah semua tahapan selesai, dilakukan campur seluruh biodiesel nyamplung jelantah dengan level B0, B5, B10, B15, B20, B25, B30, B35, B40. Kemudian dilakukan pengujian densitas, viskositas serta sudut injeksi pada semua sampel biodiesel campuran yang telah dibuat tersebut. Berdasarkan hasil pengujian densitas biodiesel nyamplung jelantah pada berbagai variasi (B0, B5, B10, B15, B20, B25, B30, B35, B40) menunjukkan kenaikan nilai densitas secara bertahap. Nilai densitas tertinggi terjadi pada campuran biodiesel nyamplung jelantah dengan variasi B40, yaitu sebesar 830,80 kg/m3 . Sedangkan untuk nilai viskositas juga menunjukkan semakin naik. Nilai viskositas tertinggi terjadi pada campuran biodiesel nyamplung jelantah dengan variasi B40, yaitu sebesar 4,13 Mpa.s. Sedangkan untuk hasil pengujian sudut injeksi menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai densitas bahan bakar, semakin kecil sudut semprotannya. Sebaliknya, semakin rendah nilai densitasnya, semakin besar semprotannya.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Biodiesel, Density, Viscosity |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin S1 |
Depositing User: | Eko Kurnawan |
Date Deposited: | 21 Oct 2024 01:57 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 01:57 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/48146 |