The Solidity of Islamist Parties in Southeast Asian Elections: A Comparative Analysis between PAS in Malaysia 2018 and PKS in Indonesia 2019

Penelitian ini didasarkan pada kenyataan bahwa perbedaan sistem pemilu antara Indonesia dan Malaysia tidak berdampak pada kekalahan partai-partai Islam khususnya Partai Keadilan Sosial (PKS) dan Partai Islamis Pan-Malaysia (PAS) di kedua negara tersebut. Masing-masing memiliki masalah politik yang sama di dalam partai atau konflik internal yang berdampak pada soliditas partai dan stabilitas perolehan suara di pemilu Indonesia 2019 dan Malaysia 2018. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumenter dari semua referensi yang sesuai di sumber dokumentasi resmi seperti jurnal akademik, buku, platform media terkemuka dan kredibel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAS dianggap lebih cocok dalam hal indikator resolusi konflik. Meskipun PAS berhasil menyelesaikan masalah secara legal antara fraksi konservatif dan fraksi progresif dengan menerapkan Muktamar pada tahun 2015, konflik yang menghalangi partai untuk tetap bersatu masih minim. Terlepas dari kinerja terbaik PKS sebagai platform partai, kekurangannya adalah pencegahan konflik, resolusi konflik, dan komitmen kerangka kerja. Sejalan dengan itu, penelitian ini menunjukkan bahwa PAS memiliki kinerja yang lebih baik daripada PKS.