PROTOTYPE SISTEM KONVERSI SANDI MORSE SEBAGAI ALAT BANTU KOMUNIKASI TUNARUNGU

Tunarungu merupakan suatu kondisi dimana seorang individu mengalami penurununan fungsi dengar hingga 35 desibel. Pada penderita tunarungu, terdapat suatu istilah yaitu tunarungu profound yang mana individu telah kehilangan fungsi dengar hingga 80 db dan individu dengan kondisi ini tidak memiliki banyak alternatif pada alat bantu komunikasinya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat bantu komunikasi yang dapat membantu individu dengan kondisi tunarungu profound. Alat bantu komunikasi ini dibuat dengan menggunakan metode konversi alfabet ke dalam bentuk getaran yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk melakukan komunikasi bagi tunarungu profound. Getaran yang digunakan pada penelitian ini memiliki pola sandi morse agar dapat lebih mudah untuk dikenali, getaran ini akan ditransmisikan melalui micro vibrating motor ke permukaan tangan dari tunarungu. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa konversi alfabet ke dalam bentuk getaran dengan pola sandi morse dinilai berhasil dikarenakan konsistensi dari konversi tersebut dimana pola getaran pendek(?) akan bergetar selama 500 milidetik dan pola getaran panjang(-) akan bergetar selama 1250 milidetik, kedua pola ini memiliki konsistensi getar yang baik pada tiap pengujian hal ini dibuktikan melalui gambar gelombang sinyal yang diukur menggunakan osiloskop.