RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT DIARE AKUT PADA PASIEN BALITA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING PERIODE JANUARI-DESEMBER 2023

Di dunia kasus diare pada balita setiap tahun mencapai 1,7 miliar dengan angka kematian 760.000. Di provinsi DIY kasus diare pada balita menempati pada urutan ke-4. Masalah penggunaan obat yang tidak rasional terjadi di seluruh dunia. Lebih dari 50% obat yang diresepkan, dibagikan, dan dijual tidak sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, sekitar 50% pasien tidak mengonsumsi obat sesuai aturan yang benar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran rasionalitas penggunaan obat diare akut pada pasien balita di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping periode Januari-Desember 2023. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan jenis metode cross sectional dan proses pengambilan data secara retrospektif melalui data rekam medik. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling dan didapatkan sebanyak 110 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilakukan pada pasien balita dengan diagnosis diare akut di instalasi rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping periode Januari-Desember 2023. Data yang diperoleh akan di analisis dengan membandingkan menggunakan paduan LINTAS Diare tahun 2011, kemenkes RI 2019 tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), dan IDAI 2019. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pasien yang paling banyak terdiagnosis diare akut didominasi oleh laki-laki sebanyak 68 pasien (61,81%), sedangkan pada perempuan sebanyak 42 pasien (38,18%), dengan kelompok usia yang paling banyak adalah 1 - < 2 tahun sebanyak 31 pasien (28,18%). Penggunaan obat diare yang paling banyak digunakan pasien diare pada balita adalah infus Ringer Laktat sebanyak 110 resep (21,03%) dan zink sebanyak 87 resep (16,62%). Untuk hasil rasionalitas penggunaan obat diare akut pada balita berdasarkan empat indikator meliputi : tepat indikasi 95,60%, tepat dosis 95,02%, tepat pemilihhan obat 79,54%, dan tepat pasien 100%.