KEVIN FARREL HERNANDO (2024) ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PTV VISSIM 2024 (STUDI KASUS SIMPANG EMPAT AMBARKETAWANG, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA). S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (457kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (138kB)
Bab I.pdf
Download (80kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (504kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (13kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (140kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (481kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (11MB)
Abstract
Jalan Yogyakarta Wates merupakan bagian dari jaringan jalan nasional yang menghubungkan wilayah DIY dengan Provinsi Jawa Tengah di jalur Selatan, serta mendukung aktivitas ekonomi dan pariwisata. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di DIY, terutama setelah beroperasinya Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA), menyebabkan kemacetan yang signifikan di sepanjang jalan ini, khususnya di simpang empat bersinyal Ambarketawang. Simpang ini mencakup sejumlah fasilitas penting, seperti sekolah, perguruan tinggi, minimarket, RS PKU Muhammadiyah, SPBU Pertamina, agen bus, halte, serta pusat oleh-oleh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja lalu lintas di simpang tersebut menggunakan perangkat lunak PTV VISSIM 2024 (Student Version). Data lalu lintas dikumpulkan melalui survei lapangan pada Senin, 29 Juli 2024 dan dimodelkan untuk kondisi eksisting serta beberapa skenario alternatif perbaikan. Pada kondisi eksisting, didapatkan tundaan rata-rata sebesar 121,13 detik/skr dengan tingkat pelayanan (LOS) rata-rata yaitu F (buruk sekali). Pada skenario 1, dilakukan pengurangan durasi waktu hijau pada lengan Barat dan Timur menghasilkan tundaan rata-rata sebesar 106,53 detik/skr. Pada skenario 2, dengan perubahan lebar lajur di lengan Barat dan Timur serta penyesuaian waktu siklus menghasilkan tundaan rata-rata sebesar 94,37 detik/skr. Pada skenario 3, dengan memberikan alokasi waktu hijau lebih banyak di lengan Barat dibandingkan lengan Timur menggunakan bantuan ATCS didapatkan tundaan rata-rata sebesar 105,01 detik/skr. Pada skenario 4, dengan pelebaran jalan di lengan Barat dan Timur sebesar 0,5 m pada lebar keluar dan lebar masuknya menghasilkan tundaan rata-rata sebesar 95,22 detik/skr. Pada skenario 5, lanjutan dari skenario 4 ditambah pemisahan fase antara lengan Utara dan Selatan menghasilkan tundaan rata-rata sebesar 115,78 detik/skr. Pada skenario 6, dengan pelebaran jalan di lengan Barat dan Timur sebesar 1 m pada lebar keluar dan lebar masuknya menghasilkan tundaan rata-rata sebesar 88,62 detik/skr. Pada keenam skenario tersebut, diberi rambu larangan berhenti di lengan Timur dan tingkat pelayanan (LOS) rata-rata tetap F (buruk sekali). Berdasarkan hasil analisis tersebut, skenario 6 menjadi solusi alternatif terbaik untuk meningkatkan kinerja simpang empat bersinyal Ambarketawang.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Signalized Intersection, PTV VISSIM, Level of Service, Delay, Queue Length |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 22 Oct 2024 01:21 |
Last Modified: | 22 Oct 2024 01:21 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/48266 |