PEGI PERMANA (2024) PENERAPAN TEKNOLOGI SMART FARMING INDOOR BERBASIS INTERNET OF THINGS DENGAN METODE AEROPONIK. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (528kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (938kB)
Bab I.pdf
Download (1MB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (5MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (474kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (915kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki luas lahan yang sangat besar, hasil pertanian selalu berlimpah seperti padi, kedelai, sayur mayur, dan buah-buahan. Namun luas lahan pertanian di Indonesia semakin berkurang. Konsep urban farming muncul sebagai solusi untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan pertanian. Aeroponik merupakan suatu cara bercocok tanam di udara tanpa menggunakan tanah, nutrisi disemprotkan pada akar tanaman, air yang berisi larutan hara atau nutrisi disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Sistem yang dipakai menggunakan mikrikontroler NodeMCU ESP8266 dan mengunakan sensor DHT11, sensor TDS, sensor HC-SR04. Aktuator yang digunakan yaitu pompa spray, pompa nutrisi, pompa pengaduk, kipas, dan lampu LED. Pengunjian sensor dilakukan dengan membandingkan pengukuran sensor dan alat ukur, sensor dianggap tidak layak jika error melebihi 5%. Pengujian juga mencakup pertumbuhan tinggi tanaman dan pengunaan air, dengan membandingkan dua variasi metode penyiraman, smart aeroponik dan manual aeroponik. Selain itu, dilakukan pengujian perbandingan pertumbuhan tinggi tanaman dengan menggunakan tiga variasi metode, yaitu smart aeroponik, smart hidroponik, dan smart land. Hasil pengujian menunjukkan error rata-rata pada sensor DHT11 sebesar 0,9% untuk suhu dan 1,2% untuk kelembaban, sensor TDS 3,37%, dan sensor HC-SR04 1,2%. Tanaman pada smart aeroponik mencapai tinggi 43 cm dengan penggunaan air 1,4 liter, sementara manual aeroponik mencapai 38 cm dengan penggunaan air 1,8 liter. Smart aeroponik menyiram 92 kali dalam sehari, menjadikannya lebih hemat air dibandingkan manual. Pertumbuhan tanaman selama 14 hari menunjukkan smart aeroponik mencapai 43 cm, smart hidroponik 38,9 cm, dan smart land 30 cm. Nilai suhu di area growbox berkisar antara 26°C hingga 27,1°C, sementara nilai kelembaban berada dalam rentang 75% hingga 89%. Nilai TDS berkisar antara 830 hingga 876 ppm.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | indoor smart farming, internet of things, Aeroponics |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 21 Oct 2024 08:22 |
Last Modified: | 21 Oct 2024 08:22 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/48283 |