Amira Khamila Wahyu Ening (2020) PERBEDAAN MICROHARDNESS ANTARA KOMPOSIT NANOFIBROIN BOMBYX MORI L., TERHADAP KOMPOSIT NANOFILLER. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (584kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (607kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (202kB)
Bab I.pdf
Download (450kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (791kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (586kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (460kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (204kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (445kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (298kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
Latar Belakang. Fibroin Bombyx mori L., memiliki potensi sebagai filler organik bahan restorasi komposit dikarenakan memiliki kekuatan mekanis dan fungsional yang baik. Salah satu syarat utama bahan restorasi adalah memiliki kekuatan mekanis yang baik karena memiliki efek terhadap resistensi keausan restorasi gigi maupun keausan gigi atau restorasi antagonisnya. Sebagai penelitian awal bahan baru filler nanofibroin maka perlu dilakukan pengujian sifat mekanis yaitu microhardness.
Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui apakah nanofibroin Bombyx mori L., dapat digunakan sebagai filler resin komposit (2) mengetahui perbedaan microhardness komposit nanofibroin Bombyx mori L., dan komposit nanofiller.
Material dan Metode. Kepompong Bombyx mori L., diekstraksi menjadi partikel nanofibroin melalui proses degumming, pelarutan dan dialisis serta sonikasi. Kemudian berat filler nanofibroin ditentukan dengan fraksi volume serat alam dan dicampur dengan matriks organik. Dalam penelitian ini digunakan 3 kelompok sampel yaitu komposit nanofibroin, komposit nanofiller Z350 XT Flowable (3M ESPE) sebagai kontrol positif, dan komposit tanpa filler sebagai kontrol negatif. Microhardness diukur dengan microhardness tester. Data dianalisa dengan menggunakan Kruskal Wallis dan hasil analisa menunjukkan signifikansi p>0.05.
Hasil. Komposit nanofiller Z350 XT Flowable 3M (ESPE) memiliki rata-rata microhardness paling tinggi (110.40 VHN), sedangkan komposit nanofibroin Bombyx mori L., dengan volume filler 3% memiliki rata-rata microhardness sebesar 50.16 VHN, dan komposit tanpa filler memiliki rata-rata microhardness paling rendah (31.55 VHN).
Kesimpulan. Komposit nanofibroin Bombyx mori L., dengan volume filler 3
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran Gigi S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 14 Oct 2021 01:35 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 03:07 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/483 |