ANALISIS BIAYA PENGOBATAN STROKE RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL BERDASARKAN TARIF INA-CBGS TAHUN 2023

Penetapan tarif INA-CBGs (Indonesian-Case Base Groups) pada pembiayaan pasien stroke yang bertujuan untuk mengendalikan biaya pengobatan. Stroke merupakan penyakit yang membutuhkan biaya yang besar. Pada Permenkes Nomor 3 Tahun 2023 terdapat kenaikan tarif INA-CBGs pada semua jenis stroke pasien rawat inap kelas 1, 2, dan 3. Pada penelitian yang sudah dilakukan menyebutkan bahwa beberapa rumah sakit sering mengalami ketidaksesuaian antara biaya riil dengan tarif INA-CBGs yang telah ditetapkan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata biaya riil, kesesuaian rata-rata biaya riil, dan perbedaan biaya riil dengan tarif INA-CBG�s Tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Untuk mengambil data pasien dilakukan secara retrospektif melalui dokumen rekam medis dan data biaya pengobatan pasien stroke peserta BPJS Kesehatan rawat inap kelas 1, 2, dan 3 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian yang terdaftar pada bulan Januari � September 2023. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling. Analisis ratarata biaya riil dan kesesuaian rata-rata biaya riil dilakukan menggunakan analisis deskriptif serta analisis perbedaan biaya riil dengan tarif INA-CBGs tahun 2023 dilakukan analisis menggunakan uji one sample t-test jika terdistribusi normal dan menggunakan uji Wilcoxon jika tidak terdistribusi normal. Berdasarkan 219 data pasien didapatkan bahwa pada terdapat ketidaksesuaian biaya riil dengan tarif INA-CBGs pada pasien stroke hemoragik kelas 1 dan 3, stroke iskemik kelas 1 dan 2. Sedangkan, biaya riil tertinggi didapatkan pada stroke hemoragik kelas 2 dengan tingkat keparahan sedang adalah Rp9.016.319 dengan perbedaan yang tidak signifikan, pada stroke iskemik kelas 1 dengan tingkat keparahan sedang adalah Rp7.220.356 dengan perbedaan yang tidak signifikan, pada stroke tidak spesifik kelas 1 dengan tingkat keparahan sedang adalah Rp5.895.950 dengan perbedaan yang tidak signifikan