MOCH RESA FAHLEVI (2024) AMNESTY INTERNASIONAL INTERVENSI DALAM IMPUNITAS DI PAPUA DARI 2018 - 2023. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (231kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (168kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (73kB)
Bab I.pdf
Download (487kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (213kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (506kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (154kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (110kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (547kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Amnesty International muncul karena ketidaksenangan pengacara Peter Benenson yang resah atas pemenjaraan dua mahasiswa Portugis yang tengah menyuarakan kebebasan. Amnesty International didirikan oleh para anggota atau orang-orang yang peduli terhadap hak asasi manusia. Melihat komitmen Amnesty International dalam mengadvokasi hak asasi manusia dan keadilan secara global, dapat dihipotesiskan bahwa organisasi tersebut akan mengutuk kejadian pembunuhan dan impunitas di Papua, secara aktif menyerukan investigasi, akuntabilitas, dan tindakan hukum terhadap para pelaku dan bagaimana Amnesty International melakukan intervensi dalam menangani impunitas di Papua. Dalam upaya untuk memberantas praktik impunitas di Papua, pola bumerang yang terbentuk diawali dengan advokasi yang dilakukan oleh 3 LSM lokal terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat di tingkat internasional yaitu Amnesty International agar dapat memperoleh pengaruh yang lebih kuat di tingkat internasional sehingga dapat direspons oleh negara-negara yang memiliki concern terhadap pelanggaran HAM. Dalam hal ini, negara yang dimaksud adalah Vanuatu yang terus menerus mengangkat isu tersebut di kancah internasional agar dapat menggaungkan kembali tuntutannya di ranah domestik. Penelitian dengan metode kualitatif ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan fenomena secara mendalam dan deskriptif. Penelitian ini menunjukkan bahwa Papua masih diselimuti bayang-bayang impunitas, di mana pelanggaran HAM oleh aparat keamanan kerap kali terjadi tanpa adanya akuntabilitas. Hal ini diperparah dengan lambatnya proses investigasi dan penyelesaian, sehingga para pelaku pelanggaran HAM masih bebas berkeliaran tanpa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Amnesty International, Human Rights, Impunity, Papua. |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 23 Oct 2024 07:08 |
Last Modified: | 23 Oct 2024 07:09 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/48340 |