WILLINGNESS TO PAY PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN PASIR STUDI KASUS: DESA LURAGUNG LANDEUH

Pertambangan pasir merupakan salah satu bentuk eksploitasi sumber daya alam yang termasuk dalam kategori galian C, yang berperan penting dalam industri konstruksi. Namun, di balik manfaat ekonominya, aktivitas penambangan pasir di Desa Luragung Landeuh, Kabupaten Kuningan, telah menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan sekitarnya. Dampak ini meliputi kerusakan serius pada ekosistem, yang disebabkan oleh proses penambangan yang telah berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kesediaan masyarakat Desa Luragung Landeuh dalam membayar (Willingness to Pay) sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan yang telah terdampak oleh aktivitas penambangan pasir tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Valuasi Kontingen (Contingent Valuation Method), dengan pengumpulan data melalui survei terhadap 319 responden yang merupakan warga Desa Luragung Landeuh. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata nilai WTP masyarakat mencapai Rp16.000,00. Variabel seperti usia, tingkat pendidikan, pendapatan, jarak tempat tinggal dari lokasi penambangan, lama tinggal, serta persepsi masyarakat terhadap kondisi lingkungan, terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap WTP. Sebaliknya, variabel jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh negatif namun tidak signifikan. Penelitian ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan, serta menyarankan kebijakan yang dapat mengurangi dampak negatif penambangan pasir.