PENGARUH RASIO HIBRIDA TERHADAP SIFAT IMPAK KOMPOSIT BER-FILLER HIBRIDA SERAT KENAF/SERAT GELAS/ POLISTER TAK JENUH

Penggunaan komposit hybrid yang menggabungkan serat sintetis dan alami, seperti serat alam polimer,telah berkembang dalam sektor industry, termasuk maritim , peseawat terbang, mobil , dan infrastruktur bangunan. Dengan melakukan beberapa percobaan untuk menghasilkan material yang dapat menggantikan logam yang harganya semakin mahal, lebih terjangkau, ramah lingkungan, dan berkualitas lebih baik (mudah didaur ulang). Material komposit yang menggunakan serat alami, seperti serat kenaf, sebagai pengisi adalah salah satu jenis material yang harus memenuhi spesifikasi ini.Industri pulp dan kertas menggunakan kenaf (Hibiscus cannabinus L) sebagai bahan baku alternatif. Serat kenaf diolah dengan cara dinetralkan menggunakan air bersih selama tiga hari setelah diberikan alkali selama dua jam menggunakan larutan NaOH 5%, dan dikeringkan di dalam suhu ruang selama 3 hari. Penelitian ini memfokuskan pada komposit hybrid dengan perbandingan matriks dan penguat 70:30%. Pola variasi rasio hybrid 0,0, 0,2, 0,3, dan 1,0 dengan ketebalan 5 mm dan diuji menggunakan standar ASTM D4812.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi jumlah lapisan serat gelas mempengaruhi ketangguhan impak komposit hybrid dengan serat kenaf acak. Ketangguhan impak meningkat seiring dengan jumlah serat gelas. Nilai ketangguhan impak tertinggi ditemukan pada rasio hybrid 1,0 sebesar 80634,33 J/m², sementara yang terendah pada rasio hybrid 0,3 sebesar 19952,67 J/m². Dengan demikian, kombinasi serat alami dan sintetis dalam komposit hybrid meningkatkan sifat mekanis material tersebut.