MUHAMMAD PANJI AWWALUDIEN AL-FATH (2024) PENERAPAN SISTEM SMART FARMING INDOOR BERBASIS IOT PADA MEDIA TANAM TANAH UNTUK OPTIMALISASI PERTANIAN. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (2MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (886kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (534kB)
Bab I.pdf
Download (482kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (329kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (306kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (306kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
Masalah yang sering dihadapi petani di Indonesia adalah gagal panen yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, dan kondisi lingkungan pertanian yang kurang terkontrol. Selain itu, keterbatasan lahan pertanian menjadi tantangan tersendiri bagi petani. Untuk mengatasi masalah tersebut, sistem smart farming indoor berbasis IoT diterapkan untuk memantau kondisi lingkungan pertanian secara langsung dan mengoptimalkan pencahayaan.Sistem ini menggunakan ESP8266 sebagai mikrokontroler, serta memanfaatkan sensor DHT11, BH1750, soil moisture, dan HC-SR04. Data dari sensor dikirim ke server database dan ditampilkan pada platform smartphone. Pengujian sensor dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran sensor dengan alat ukur standar, sensor dianggap tidak layak jika memiliki kesalahan (error) lebih dari 5%. Penyiraman dilakukan secara otomatis ketika kelembaban tanah di bawah 70%, kipas menyala ketika suhu di atas 25°C, dan pencahayaan diatur dari pukul 06:00 hingga 18:00. Variasi intensitas pencahayaan yang digunakan adalah 900 lux, 2000 lux, dan 5000 lux, dengan tanaman kangkung sebagai objek percobaan.Hasil pengujian menunjukkan bahwa rata-rata error pada sensor DHT11 adalah 0,507%, pada sensor soil moisture sebesar 1,173%, dan pada sensor BH1750 sebesar 1,971%. Dengan menggunakan vertical farming keterbatasan lahan dapat teratasi. Berdasarkan variasi intensitas pencahayaan, pertumbuhan tinggi tanaman kangkung mencapai 9,9 cm pada 900 lux, 22,5 cm pada 2000 lux, dan 30 cm pada 5000 lux.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | smart farming indoor, internet of things, lighting. |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 23 Oct 2024 06:07 |
Last Modified: | 23 Oct 2024 06:07 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/48387 |