PROFIL TERAPI DAN KEJADIAN PERDARAHAN PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Telah diketahui sejak tahun 2015 menunjukkan bahwa setiap tahun ada 15 juta orang pada semua dunia menderita stroke, 5 juta di antaranya mati, dan 5 juta orang tersisa cacat permanen, waktu ini stroke masih menempati urutan ketiga penyebab kematian di negara-negara berkembang setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Sebab itu, kondisi stroke membutuhkan terapi antikoagulan yg efektif dan sesuai dengan panduan terapi. Pemberian antikoagulan pada pasien dengan stroke iskemik ditujukan sebagai pencegahan sekunder pada resiko kejadian stroke lanjutan, namun antikoagulan tetap memiliki resiko terhadap kejadian perdarahan pada pasien paska stroke, sehingga monitoring terapi sangat diperlukan. Perdarahan yang terjadi dapat bersifat mayor atau minor meliputi perdarahan inrakranial, gastrointestinal dan lainnya. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil terapi pasien stroke iskemik yang diperoleh pada unit rawat jalan bersamaan dengan terapi antikoagulan dan juga untuk mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya perdarahan pada pasien stroke iskemik yang dialami selama menjalankan terapi.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional menggunakan desain pendekatan cross sectional dengan metode pengambilan data secara retrospektif melalui data rekam medis pasien dengan diagnosis stroke iskemik. Total sampling dipergunakan pada penelitian ini buat mendapatkan gambaran profil terapi dan faktor yang mensugesti terjadinya perdarahan pada pasien stroke iskemik. Pada penelitian ini, data yang berkaitan menggunakan karakteristik pasien yang mengacu pada faktor resiko dan profil terapi yg dilakukan analisis secara deskriptif serta statistik.Pada penelitian ini diperoleh sebesar 107 pasien stroke iskemik yg memenuhi kriteria inklusi yg telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa variabel yang memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian perdarahan pada pasien rawat jalan dengan penyakit stroke iskemik yaitu Body Mass Index (p = 0,025), kondisi hipertensi (p = 0.013) kadar trombosit (p = 0,010), dan kadar hematokrit (p = 0.002). Data yang diperoleh pada penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar evaluasi pada prosedur monitoring pasien rawat jalan dengan stroke iskemik untuk mencegah terjadinya pendarahan.