PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) SLEMAN TAHUN 2020 (STUDI KASUS: MASYARAKAT KALURAHAN CONDONGCATUR, KAPANEWON DEPOK, KABUPATEN SLEMAN)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut terkait jenis keterlibatan politik yang akan ditampilkan serta memahami unsur-unsur dalam pengaruh keterlibatan politik bagi para pemilih pemula dalam Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Kabupaten Sleman Tahun 2020, khususnya di lingkungan Kalurahan Condongcatur, Kecamatan Depok. Pada dasarnya ikut serta dalam pemilihan merupakan sebuah hak dan juga kewajiban dari warga negara dalam berdemokrasi dalam pemilihan pemimpin daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang dimana memiliki tujuan untuk menghasilkan dan mendeskripsikan subjek penelitian menggunakan kata-kata tertulis secara lisan maupun perilaku. Lokasi penelitian ini berada di Desa Condongcatur di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sleman. Hasil penelitian ini didapatkan bentuk paritispasi politik pada tahap pra pemilu yang dilakukan pemilih pemula adalah dengan mengikuti sosialisasi tentang tata cara pemilu yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Sleman yang bekerjasama dengan sekolah-sekolah untuk menjangkau para pemilih baru/pemula, sosialisasi juga dilakukan siaran langsung melalui YouTube, Instagram dan sosial media lainnya. Bentuk partisipasi politik pada tahap pemilihan yang dilakukan oleh pemilih pemula berupa datang langsung ke TPS untuk memberikan suaranya dalam Pilkada Sleman. Bentuk partisipasi politik pemilih pemula Pasca pemilu dirasa sangat kurang dikarenakan terhalangnya kegiatan secara tatap muka atau secara langsung. Faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi politik pemilih pemula seperti keterbukaan informasi atau perangsang politik untuk pemilih pemula. Kesamaan ras, suku, dan agama juga mendorong pemilih pemula untuk memberikan hak suaranya. Selain itu, kondisi daerah yang aman dan nyaman untuk pemilih pemula selama pemilu.