ALI SHODIKIN (2024) KARAKTERISTIK PENGERINGAN BIJI KOPI MENGGUNAKAN OVEN KONVENSIONAL PADA TEMPERATUR 80° C, 90° C, 100° C, 110° C, DAN 120°C. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (452kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (352kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (47kB)
Bab I.pdf
Download (50kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (198kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (465kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (340kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (30kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (164kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (239kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Proses pengeringan telah digunakan untuk pengawetan bahan. Pada saat ini proses pengeringan biji kopi masih menggunakan masih mengandalkan energi panas matahari dan membutuhkan tenaga manusia selama proses pengeringan dengan cara tersebut memakan banyak waktu sehingga mengakibatkan proses pengeringan yang lebih lama. Dari keadaan tersebut penelitian ini bertujuan untuk mempersingkat waktu proses pengeringan dan mengetahui karakteristik biji kopi setelah melalui proses pengeringan.Pengeringan menggunakan oven konvensional merupakan metode yang bisa digunakan agar mempersingkat waktu dan lebih efisien. Bahan yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu biji kopi massa rata-rata 20 gram dengan waktu pengeringan selama 5 jam pada variasi temperatur 80°C, 90°C, 100°C, 110°C, 120°C.Dari hasil pengujian proses pengeringan biji kopi menggunakan oven konvensional pada temperatur 80°C, 90°C, 100°C, 110°C, dan 120°C mendapatkan hasil laju aliran massa, laju konstanta pengeringan konstan, laju pengeringan menurun, dan nilai intensitas energi. Pada temperatur 80oC mendapatkan hasil laju aliran massa paling rendah yaitu 0,0003 g/s dan pada temperatur 120oC mendapat nilai paling tinggi yaitu sebesar 0,0006 g/s. Pada hasil laju aliran massa temperatur tinggi sangat mempengaruhi pada cepatnya proses pengeringan dan pengurangan kadar air. Selain itu, konstanta laju pengeringan konstan juga mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya temperatur yaitu pada temperatur 80oC dengan nilai 0,005 %/s sedangkan nilai k paling besar pada temperatur 120oC yaitu sebesar 0,0016 %/s. Pada fase pengeringan menurun hanya terjadi pada temperatur 120oC yaitu dengan nilai 0,0001 %/s sedangkan pada variasi temperatur yang lain belum mencapai pada fase pengeringan menurun hal ini dipengaruhi oleh rendahnya temperatur dan waktu selama proses pengeringan. Intensitas energi yang dibutuhkan dalam proses pengeringan pada temperatur 80oC sebesar 4.924,349 J/%MC temperatur selanjutnya pada 90oC mengalami penurunan yaitu 4.228,281 J/%MC. Temperatur meningkat pada 100oC energi yang diberikan menurun sebesar 3.815,05201 J/%MC selanjutnya pada temperatur 110oC intensitas energinya turun pada 3.532,7793 J/%MC dan pada temperatur tertinggi yaitu 120oC energi yang dibutuhkan sebesar 3.212,9720 J/%MC. Bisa disimpulkan pada temperatur terendah membutuhkan energi yang cukup signifikan sedangkan pada temperatur tertinggi membutuhkan sedikit energi maka dari itu, intensitas energi ialah menggambarkan efisiens energi yang digunakan semakin rendah intensitas energi maka semakin efisien energi yang dibutuhkan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Conventional oven, mass flow rate, constant drying rate constant, decreasing drying rate constant, energy intensity |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin S1 |
Depositing User: | Yuliana Ramawati |
Date Deposited: | 05 Nov 2024 04:22 |
Last Modified: | 05 Nov 2024 04:22 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/48552 |