PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH DENGAN FRAME WORK SCOR 12.0STUDI KASUS : PROYEK GEDUNG MEDIK RSU QUEEN LATIFA YOGYAKARTA

Rumah sakit sebagai bagian penting dari layanan kesehatan harus memiliki sistem dan manajemen yang baik, mengingat kesehatan berkaitan dengan nyawa dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah mengatur layanan kesehatan sebagai salah satu prioritas. Di sisi lain, industri konstruksi kini mengadopsi konsep rantai pasokan (supply chain) untuk meningkatkan efisiensi. Pengelolaan supply chain yang baik dapat meningkatkan kualitas, mengurangi biaya, dan mendukung keberlanjutan proyek konstruksi, meskipun ada tantangan seperti kompleksitas proses dan potensi keterlambatan. Penelitian ini berfokus pada analisis kinerja supply chain pada proyek Gedung Medik RSU Queen Latifa, Yogyakarta, menggunakan model SCOR 12. Tujuan penelitian adalah menganalisis kinerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi konstruksi struktur bawah gedung tersebut, memberikan masukan untuk pengambilan keputusan dan pengembangan ilmu manajemen risiko. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuntitatif untuk mengukur supply chain, penelitian ini dilakukakan di pembangunan Gedung Medik RSU Queen Latifa Yogyakarta. Data yang didapatkan diambil menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada pekerja proyek dan supplier. Menggunakan variabel supply chain proses inti/kriteria yaitu, plan, source, make, deliver, dan return beserta atribut kerja reliability, responsiveness, dan agility. Hasil data tersebut diolah menggunakan metode AHP. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai skor performansi supply chain proyek RSU Queen latifa sebesar 87,8 dengan kategori �Good�.