PROSES INTERNALISASI NILAI-NILAI MATRILINEAL DALAM PENGASUHAN PADA KELUARGA MINANG POSTMODERN DI YOGYAKARTA

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses internalisasi nilai-nilai matrilineal dalam pengasuhan anak pada keluarga Minang postmodern di Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi. Subjek penelitian terdiri dari lima ibu Minangkabau yang merantau dan bekerja sebagai pedagang di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses internalisasi nilai-nilai matrilineal dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Faktor lingkungan sosial meliputi interaksi di rumah dan tempat bermain, yang mempengaruhi cara anak-anak menyerap nilai-nilai seperti gotong royong dan kebersamaan. Faktor pendidikan turut berperan dalam membentuk perilaku anak, sementara teknologi dan media menimbulkan tantangan karena memperkenalkan pandangan individualistis dan modern. Gaya hidup serta interaksi dengan teman sebaya dan masyarakat lokal yang berbeda budaya juga mempengaruhi proses pengasuhan. Budaya postmodern, khususnya di Yogyakarta menambah tantangan bagi keluarga dalam mempertahankan nilai-nilai matrilineal. Meskipun setiap keluarga mungkin menggunakan metode berbeda, nilai-nilai inti seperti penghormatan terhadap perempuan, musyawarah, dan solidaritas tetap diajarkan. Cara-cara yang dilakukan antara lain adalah mengajarkan langsung nilai-nilai budaya Minang kepada anak-anak, menjaga interaksi yang erat dalam keluarga, menerapkan komunikasi terbuka, dan menekankan pentingnya menghormati perempuan. Internalisasi ini dilakukan secara konsisten untuk mempertahankan identitas budaya.