COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ANORGANIK BERBASIS MASYARAKAT: STUDI MANAJEMEN BANK SAMPAH DI KELURAHAN TEGALPANGGUNG TAHUN 2022-2023

Jogja darurat sampah menjadi sorotan utama masyarakat Kota Yogyakarta yang mana pada tahun 2023 jumlah timbulan sampah harian mencapai 300,56 ton. Selama ini pengelolaan sampah yang telah dilakukan dinilai belum optimal hingga TPA Piyungan mengalami overload dan ditutup. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan konsep kolaborasi dalam pengelolaan sampah. Salah satu bentuk kolaborasi yang dilakukan oleh pemerintah Kota Yogyakarta yaitu membentuk program bank sampah pada setiap RW. Meskipun demikian upaya tersebut belum mampu menangani permasalahan sampah di Kota Yogyakarta. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dinamika kolaborasi yang terjadi pada bank sampah di Kelurahan Tegalpanggung. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kemudian teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga stakeholder yang terlibat pada program bank sampah di Kelurahan Tegalpanggung. Selain itu di Kelurahan Tegalpanggung terdapat 16 bank sampah di Kelurahan Tegalpanggung namun 4 diantaranya tidak aktif. Oleh karena itu, bank sampah di Kelurahan Tegalpanggung belum berjalan optimal, hal ini dapat dilihat pada variabel motivasi bersama (shared motivation) bahwa kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah masih rendah.