ANALISIS USAHATANI BIBIT CENGKEH DI DESA KAMULYAN KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS

Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) dikenal sebagai tanaman rempah yang digunakan sebagai obat tradisional. Cengkeh termasuk salah satu penghasil minyak atsiri yang biasa digunakan sebagai bahan baku industri farmasi maupun industri makanan, sedangkan penggunaan yang terbanyak sebagai bahan baku rokok khas Indonesia, oleh karena itu usaha cengkeh merupakan bisnis yang sangat menguntungkan karena mempunyai peluang pasar yang sangat luas. Usahatani bibit cengkeh dilakukan di Desa Kamulyan Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas. Selama proses pembibitan cengkeh berlangsung petani menunggu masa jual bibit cengkeh dan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan operasionalnya tidak sedikit diantarannya biaya benih, pupuk, pestisida, peralatan, dan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, penerimaan, keuntungan dan kelayakan usahatani bibit cengkeh di Desa kamulyan Kecamatan Tambak Banyumas. Responden dalam penelitian ini diambil dengan teknik snowball sampling sebanyak 45 petani yang berasal dari Desa Kamulyan Kecamatan Tambak. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dari wawancara dengan bantuan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 12.058.503. Rata-rata produksi bibit cengkeh dalam satu kali produksi yaitu 12.104 bibit, dengan harga jual Rp. 2.591 / bibit, sehingga dapat diperoleh penerimaan sebesar Rp. 31.365.556 dan keuntungan sebesar Rp. 19.307.052. Analisis kelayakan usahatani menggunakan R/C, BEP harga dan BEP produksi. R/C sebesar 2,6 yang menunjukan bahwa usahatani bibit cengkeh di Desa Kamulyan Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas layak untuk diusahakan. Usahatani bibit cengkeh diperoleh BEP harga sebesar Rp. 996, dan BEP produksi didapatkan hasil sebanyak 402 bibit cengkeh.