PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MUHAMMAD BAQIR ASH-SHADR DAN TIMUR KURAN (ANALISIS METODE FALSIFIKASI POPPER)

Sejak awal kelahirannya, Ekonomi Islam sebagai sebuah disiplin ilmu tidak lepas dari berbagai perdebatan dan dialektika. Kalangan Barat mengkritisi bahwa Ekonomi Islam kurang memiliki nilai universal (sektarian) dan kelahirannya yang tidak memiliki urgensi, sementara dari kalangan cendekiawan Muslim mengkritisi Ekonomi Islam dimulai dari paradigma hingga interpretasi atasnya. Terkait kritik dalam ranah disiplin ilmu, salah seorang filsuf barat bernama Karl Popper memiliki pemikiran terhadapnya, yang kemudian dikenal dengan sebutan Falsifikasi. Hal ini tentu dapat menjadi pisau analisa terkait kritik Eksternal Ekonomi Islam. Sebagai alat kritik internal, maka pemikiran Baqir ash-Shadr dan Timur Kuran dirasa mampu merekonstruksi pemikiran Ekonomi Islam, sebab genealogi pemikiran yang berbeda dari masing-masing tokoh tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian studi kepustakaan, dimana data diperoleh dari sumber-sumber tertulis, berupa buku, jurnal dan thesis atau skripsi terdahulu. Hasil dari penelitian ini ialah menunjukan bahwa Sebagai buah dari pemikiran, maka Ekonomi Islam pasti memiliki ruang kesalahan (falsifiable). Falsifikasi berupaya mencari kelemahan Ekonomi Islam, bukan melemahkannya. Melalui pemikiran Baqir ash-Shadr dan Timur Kuran, ruang-ruang kesalahan Ekonomi Islam terlihat lebih jelas, membuka paradigma dan menghantam konstruksi berpikir yang kaku.
Kata kunci: Pemikiran Ekonomi Islam, Falsifikasi Popper, Baqir ash-Shadr, Timur Kuran.