POLA KOMUNIKASI DALAM INTERAKSI KONFLIK PADA PASANGAN PRANIKAH YANG MENGALAMI ABUSIVE RELATIONSHIP

Penelitian ini mengkaji bagaimana pola komunikasi dalam interaksi konflik pada pasangan pranikah yang mengalami abusive relationship. Abusive relationship hubungan yang dipegang oleh satu orang mengendalikan hubungan, pelaku merasa penguasa dihubungan tersebut, pelaku abusive relationship melakukan tindakan kekerasan verbal dan nonverbal terhadap pasangannya yang dapat menimbulkan cedera fisik, psikologis hingga menyebabkan trauma dan stres. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan. Temuan penelitian ini bahwa sumber konflik pasangan informan A-B meliputi perselingkuhan, kekerasan verbal, nonverbal serta fisik. Sumber konflik pasangan informan C-D meliputi LDR, perselingkuhan, kekerasan verbal, campur tangan orang tua pihak laki-laki dan pola pikir. Sumber konflik pasangan informan E-F meliputi LDR, perselingkuhan, kekerasan verbal, nonverbal, kekerasan fisik, campur tangan orang tua pihak perempuan dan pola pikir. Berdasarkan ketiga infoman, konflik bersifat terbuka dan destruktif. Pola komunikasi dalam interaksi konflik ketiga informan menggunakan pola tak seimbang terpisah. Faktor internal yang mempengaruhi informan A-B meliputi emosi tidak stabil, perbedaan pola pikir dan ekonomi sedangkan faktor eksternal perselingkuhan. Faktor internal yang mempengaruhi informan C-D meliputi emosi tidak stabil, perbedaan pola pikir, pikiran negatif, kekuasaan dan jabatan sedangkan faktor eksternal perselingkuhan dan campur tangan orang tua. Faktor internal yang mempengaruhi informan E-F meliputi emosi tidak stabil, perbedaan pola pikir, selalu berfikir negatif, ekonomi dan bipolar, sedangkan faktor eksternal meliputi perselingkuhan dan campur tangan orang tua. Ketiga korban abusive relationship mengalami stres dan trauma, bahkan salah satu korban mengalami cacat ringan.