FAKTOR RESIKO TERJADINYA IDO PADA PASIEN PASCA SEKSIO SESARIA DI RSI MUHAMMADIYAH KENDAL

Latar belakang: Infeksi Daerah Operasi menjadi penyulit yang serius pada pembedahan. Infeksi Daerah Operasi menjadi sumber menimbulkan infeksi nosokomial dalam jumlah bermakna serta merupakan masalah perawatan kesehatan di rumah sakit seluruh dunia. Metode: Design penelitian menggunakan rancangan penelitian survey analitik case control (retrospektif). Pada penelitian ini instrumen penelitian menggunakan lembar observasi untuk melihat karakteristik responde, kejadian Infeksi Daerah Operasi, dan faktor resiko kejadian IDO (usia, status gizi, status ASA, jenis operasi, lama operasi dan kadar gula darah). Metode yang digunakan dalam mengolah data menggunakan analisis Chi Square. Analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik ganda. Hasil : Prevalensi pasien yang mengalami kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) sebanyak 32 orang (4,9%) sedangkan pasien yang tidak mengalami kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) sebanyak 619 orang (95,1%). Faktor resiko yang dominan berpengaruh pada kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) adalah skala fisik (ASA) dengan p = 0,000 dan nilai Exp (B)= 89,866; Cl = 9,503 – 849,839. Tidak ada hubungan umur dengan kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO). Ada hubungan antara IMT dengan kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO). Ada hubungan antara status fisik (ASA) dengan kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO). Tidak ada hubungan antara jenis operasi dengan kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada pasien post operasi sectio caesaria di RSI Muhammadiyah Kendal. Kesimpulan: Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) adalah skala fisik (ASA) dan IMT. Faktor resiko usia dan jenis operasi tidak berhubungan dengan kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO).
Kata kunci: Faktor risiko IDO; Seksio sesaria