PRETI EPIRA (2021) Keberhasilan Swedia Menetapkan Kebijakan Parental Leave dan Public Child Care. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (387kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (270kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (66kB)
Bab I.pdf
Download (278kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (162kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (243kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (297kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (64kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (133kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (380kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (963kB)
Abstract
<p>Kesetaraan gender di berbagai bidang tidak lepas dari kebijakan yang memudahkan perempuan dalam menjaga keseimbangan peran dalam pekerjaan dan keluarga. Kebijakan Ramah Wanita perlu dikembangkan oleh Negara untuk mempromosikan kesetaraan gender sehingga wanita memiliki otonomi dan peluang karir. Swedia adalah negara pelopor yang dapat mengembangkan kebijakan publik yang ramah perempuan, termasuk Cuti Orang Tua dan Perawatan Anak Umum. Sebelum tahun 1970-an relasi gender di Swedia jauh berbeda dengan prestasinya saat ini. Perempuan di Swedia kerap kali menghadapi diskriminasi di berbabagi bidang publik, termasuk dalam bidang ekonomi dan politik. Kebijakan <em>parental leave</em> dan <em>public child care</em> menjadi titik awal Swedia memulai proses penyetaraan gender. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor di balik keberhasilan Swedia dalam menetapkan Kebijakan Cuti Orang Tua dan Perawatan Anak untuk Umum. Dalam analisisnya, penulis menggunakan teori Proses Pengambilan Keputusan menurut Gabriel A. Almond yang membagi teori ini menjadi dua fungsi. Pada penelitian ini, penulis juga menggunakan konsep <em>politic of presence</em> oleh Anne Philips yang menjelaskan kehadiran merupakan hal yang penting dan sangat direkomendasikan, namun hal itu tidak mencukupi, karena akuntabilitas dari keterwakilan harus didampingi oleh peningkatan jumlah perempuan dan kelompok minoritas yang terpilih di parlemen. Anne meyakini, masuknya perempuan di dalam struktur politik diperlukan untuk memberi perempuan kekuatan politik di masyarakat.</p>
<p>Kata kunci: Swedia, Kesetaraan Gender, <em>Parental leave, public child care</em>, kebijakan ramah perempuan</p>
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Pasca Sarjana > Hubungan Internasional S2 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 16 Dec 2021 03:58 |
Last Modified: | 16 Dec 2021 03:58 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/4982 |