MANUSIA SPIRITUAL DAN PENDIDIKAN KARAKTER: TINJAUAN PSIKOLOGI ISLAM DAN PSIKOLOGI TRANSPERSONAL

<p>Bias yang ada dalam teori yang dikembangkan psikologi transpersonal dalam mengkonsepsikan manusia, mendorong penulis untuk melakukan telaah kritis dengan cara membandingkan dan mengintegrasikannya dengan psikologi Islam untuk menemukan konsepsi manusia yang holistik dan integralistik, yakni Manusia Spiritual. Disertasi ini bertujuan untuk menggali, menelaah dan menemukan konsep Manusia Spiritual dalam tinjauan Psikologi Islam dan Psikologi Transpersonal. Selanjutnya konsep tersebut akan ditelaah relevansinya dengan Pendidikan Karakter. Disertasi ini merupakan quasi-qualitative research, dengan metode pengumpulan data library research, dan hermeneutic sebagai pendekatan analisis data. Hermeneutika adalah alat untuk menganalisis dan memahami maksud yang terkandung dalam sebuah teks, baik yang terlihat nyata, kabur bahkan yang tersembunyi.</p>

<p><br>
Berdasarkan telaah terhadap konsepsi manusia dalam Psikologi Islam dan Psikologi Transpersonal, dapat dirumuskan hasil disertasi ini sebagai berikut: Pertama, terdapat integrasi padangan Psikologi Islam dan Psikologi Transpersonal tentang Manusia, dalam beberapa hal berikut: (a) lingkup kajiannya yang mana menelaah manusia pada dimensi somatic (jism), psikis (nafsiyah), dan neotik (ruhaniah); (b) tema sentral kajian teoritik pada dimensi spiritual; dan (c) mengenai kualitas insani manusia yakni self trancedence dan paex experience manusia. Kedua, Manusia spiritual adalah manusia holistik yang memiliki pemahaman dan kesadaran akan hakikat diri, hidup dan penciptanya. Ia adalah individu yang memiliki connectedness dengan yang maha transcendent (Tuhan). Ketiga, Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang mengintegrasikan pendidikan karakter (moral) dengan pendidikan yang dapat mengoptimalkan seluruh dimensi manusia (kognitif, afektif, sosial-emosional dan spiritual), yakni desain pendidikan karakter yang dibangun di atas kesatuan (integrasi) antara pendidikan qalbiyah, aqliyah, naqliyah, amaliyah, yang bertumpu pada pandangan bahwa manusia adalah makhluk holistik (bio-psiko-spiritual-religius) yang unik dan multidimensi.</p>