MUHAMMAD REIS FLANDY (2025) DESAIN SEBUAH PROPELLER UNTUK PENGGERAK JET AIRBOAT. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
![]() |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (417kB) |
![]() |
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf Restricted to Registered users only Download (272kB) |
![]() |
Text (Bab I)
Bab I.pdf Download (237kB) |
![]() |
Text (Bab II)
Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (693kB) |
![]() |
Text (Bab III)
Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (663kB) |
![]() |
Text (Bab IV)
Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (670kB) |
![]() |
Text (Bab V)
Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (288kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (250kB) |
![]() |
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (479kB) |
![]() |
Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf Restricted to Registered users only Download (862kB) |
![]() |
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Desain propeller merupakan salah satu aspek utama yang berperan dalam menentukan performa dan efisiensi keseluruhan kapal. Propeller harus mampu mengkonversi tenaga yang dihasilkan oleh mesin menjadi dorongan. Hal ini melibatkan berbagai pertimbangan teknis, termasuk dimensi, bentuk propeller, material yang digunakan, hingga parameter operasional seperti kecepatan aksial dan kecepatan tangensial. Perancangan ini membutuhkan sebuah simulasi untuk mengetahui hasil kecepatan aksial geometri propeller, kemudian hasil ini dapat dikonversikan menjadi kecepatan tangensial yang digunakan untuk menggerakkan kapal. Langkah awal dalam merancang propeller adalah menghitung diameter untuk menentukan efisiensi minimum yang diperlukan. selain itu, proses perancangan propeller melibatkan beberapa tahap, yaitu pre-processing, processing, dan post processing. Tahap pre-processing bertujuan untuk menghitung minimal kecepatan aksial angin yang dibutuhkan untuk mendorong pergerakan kapal, menggunakan geometri propeller yang dirancang menggunakan software solidworks. Geometri propeller tersebut kemudian dikonversikan pada software ansys untuk pembuatan Mesh, yang bertujuan untuk memilih ukuran elemen agar meningkatkan akurasi dan presisi hasil analisis. Processing merujuk pada pengaturan yang dilakukan sebelum melakukan simulasi aliran fluida. Pengaturan ini meliputi pengaturan interaksi fluida menggunakan model k-omega (2 eqn), penentuan kondisi batas (boundary conditions) untuk menggambarkan bagaimana domain simulasi berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Post processing adalah tahap analisis di mana hasil simulasi yang telah dihitung diinterpretasikan dan divisualisasikan. Hasil simulasi propeller menggunakan jenis airfoil NACA 4412 lebar baling-baling 0,8 m, panjang chord 80 mm kemiringan daun 35 derajat dan jumlah baling-baling 4 menunjukkan efisiensi dan daya yang cocok dalam penentuan penggunaan mesin. Simulasi kecepatan aksial mulai dari 1000 RPM hingga 5000 RPM. Pada RPM 3500 memiliki efisiensi tertinggi yaitu sebesar 0,933, gaya dorong rata-rata 348,806 N, kecepatan aksial rata-rata yang dihasilkan adalah 27,156 m/s, dan daya dorong 9472,116 Watt. Hal ini menunjukkan propeller paling efektif menggunakan mesin dengan daya lebih dari 9000 Watt atau lebih dari 12 horse power.
Dosen Pembimbing: | Mudjijana, Dr. Ir., M.Eng. and Thoharudin, Ir., S.T., M.T., Ph.D. | NIDN8904540022, NIDN0610048702 |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Uncontrolled Keywords: | propeller, pre-processing, processing, post-processing, thrust force, axial speed, simulation |
Divisions: | Fakultas Teknik > S1 Teknik Mesin |
Depositing User: | Bima |
Date Deposited: | 19 Feb 2025 06:16 |
Last Modified: | 19 Feb 2025 06:16 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/50213 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |