IMPLEMENTASI ASAS FINAL DAN BINDING PADA PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH MELALUI BASYARNAS

Asas final dan binding diimplementasikan BASYARNAS dalam proses penyelesaian sengketa ekonomi syariah, dalam praktiknya implementasi asas final dan binding belum banyak dipahami oleh masyarakat, arbiter dan pengurus BASYARNAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi asas final dan binding di BASYARNAS dan menemukan hambatan yang terjadi dalam implementasi asas final dan binding tersebut. Penelitian ini menggunakan penelitian normatif, menggunakan data sekunder dan data primer, menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan, asas final diterapkan pada penyelesaian sengketa ekonomi syariah melalui BASYARNAS pada saat para pihak sudah menerima putusan arbitrase syariah dan tidak mengajukan keberatan atas putusan yang dikeluarkan oleh BASYARNAS, sesuai Pasal 58 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 dan Pasal 20 Peraturan Prosedur BASYARNAS. Putusan arbitrase syariah akan mempunyai kekuatan mengikat (binding) setelah putusan tersebut didaftarkan ke Pengadilan Agama sesuai wilayah hukum termohon sesuai Pasal 59 ayat (1) jo Pasal 1 angka 4 UndangUndang Nomor 30 Tahun 1999 dan Pasal 19 Peraturan Prosedur BASYARNAS. Terdapat hambatan yuridis dan non yuridis. Sampai saat ini terdapat aturan hukum yang masih berlaku terkait pendaftaran putusan arbitrase syariah yang sehingga berdampak terhadap implementasi asas final dan binding, hambatan non yuridisnya masih terdapat arbiter dan pengurus Pengadilan Agama yang belum memahami implementasi asas final dan binding.
Kata Kunci : asas final dan binding, BASYARNAS, ekonomi syariah