STUDI FENOMENOLOGI: DAMPAK PSIKOLOGIS PADA REMAJA KORBAN BULLYING

<p>Kekerasan terhadap remaja di lingkungan sekolah yang sering terjadi salah satunya adalah <em>bullying</em>. Insiden kejadian <em>bullying</em> semakin meningkat setiap tahun. Hal ini mengakibatkan dampak yang. Berdasarkan data KPAI, terdapat 37.381 kejadian <em>bullying</em> di Indonesia dari tahun 2011 hingga 2019 yang biasa terjadi di lingkungan sekolah. Riset yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat menjelaskan bahwa fenomena <em>bullying</em> terbesar terjadi di tiga kota Indonesia yaitu, Yogyakarta sebesar 77.5%, Surabaya (59.8%), dan Jakarta (61.1%). Insiden tindakan <em>bullying </em>semakin meningkat setiap tahunnya dan menyebabkan dampak atau efek yang merugikan bagi pelaku dan korbannya. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi dampak psikologis yang timbul pada remaja yang menjadi korban <em>bullying.</em> Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, jumlah partisipan dalam penelitian ini 12 orang, termasuk siswa/i yang berusia antara 12 sampai 15 tahun dan ditentukan melalui <em>purposive sampling</em>. Analisis data pada penelitian ini menggunakan <em>open code 4.02. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa partisipan mengalami dampak psikologis yang cukup parah. Beberapa dari mereka merasa putus asa, merasa rendah diri, dan beberapa menyakiti diri sendiri. Kesimpulan dari penelitian ini menemukan bahwa kejadian bullying pada remaja berdampak negatif pada korban bullying yang membutuhkan asuhan dari sekolah dan orangtua.</p>