Gambaran Pengetahuan dan Faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok dengan Rokok Elektrik

<p>Prevalensi perokok elektrik di Indonesia semakin mengkhawatirkan, tak terkecuali di Yogyakarta di mana proporsi pengguna rokok tersebut terbanyak dengan 26,9% yang mayoritas adalah anak usia 15 tahun ke atas (Kemenkes RI, 2018). Pengguna rokok elektrik semakin marak pada kalangan remaja karena adanya anggapan bahwa rokok tersebut lebih aman dan dapat membuat perokok konvensional berhenti merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan faktor yang mempengaruhi remaja merokok dengan rokok elektrik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 12 orang ditentukan menggunakan teknik <em>snowball sampling</em>. Analisa data menggunakan analisa tematik dengan <em>software open code</em> 4.02. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan remaja terkait rokok elektrik didapatkan tiga tema, yaitu 1) adanya pemahaman remaja yang berisi pengetahuan akan definisi, kandungan, macam-macam rokok elektrik, kekurangan, dan kelebihan rokok elektrik, 2) dampak yang ditimbulkan dari penggunaan rokok tersebut seperti dampak fisiologis dan psikologis, dan 3) faktor yang mempengaruhi remaja merokok elektrik meliputi lingkungan, sosial media, kurangnya pengetahuan, keterjangkauan mendapatkan rokok tersebut, keingintahuan akan rokok elektrik, dan kelebihan dari rokok elektrik. Remaja memandang bahwa kelebihan rokok elektrik lebih banyak dibandingkan kekurangannya. Hal ini disebabkan rendahnya pengetahuan terkait dengan bahaya dan kekurangan dari rokok elektrik. Faktor yang mempengaruhi remaja menggunakan rokok elektrik berasal dari adanya pengaruh internal dan eksternal. Tenaga kesehatan diharapkan mampu memberikan edukasi terkait dengan rokok elektrik sehingga tidak adanya persepsi yang salah akan penggunaan rokok tersebut.</p>