PERCEPATAN WAKTU PROYEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 3 LANTAI (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DINAS KOMINFO KAB. TAPIN, KALSEL)

<p>Pada umumnya, suatu proyek memiliki deadline waktu pengerjaan yang mengharuskan proyek selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tidak sedikit proyek yang mengalami keterlambatan dan menjadi rugi, sehingga penjadwalan dan pengendalian yang baik menjadi sangat penting agar tidak terjadi keterlambatan. Percepatan waktu pelaksanaan merupakan salah satu pengendalian proyek yang menjadi aspek penting untuk dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melakukan simulasi percepatan waktu pada proyek pembangunan gedung kantor dinas Kominfo kab. Tapin agar diketahui durasi optimal proyek. Dalam penelitian ini digunakan metode lintasan kritis dengan network planning AON (<em>Activity On Node</em>) untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang berada dilintasna kritis, dan percepatan waktu dilakukan dengan metode<em> Project crashing</em>.<em> Project crashing</em> dilakukan menggunakan metode penambahan jam kerja lembur dengan variasi jam lembur 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Hasil dari penelitian ini adalah pada penambahan jam kerja lembur selama 1 jam didapatkan durasi menjadi lebih cepat dari 210 hari menjadi 195,67 hari dengan biaya total yang mengalami penurunan dari biaya normal Rp 4.700.000.000,00 menjadi Rp 4.688.366.057,63. Pada penambahan jam kerja lembur selama 2 jam didapatkan durasi menjadi 188,21 hari dengan peningkatan biaya total menjadi Rp 4.701.872.925,04, dan penambahan jam kerja lembur selama 3 jam mempercepat durasi menjadi 182,78 hari dengan peningkatan biaya total menjadi sebesar Rp 4.717.606.265,84.</p>