PEMODELAN TIGA DIMENSI (3D) GENANGAN BANJIR DENGAN HUJAN SATELIT GPM3IMERGHH PADA LOKASI SUNGAI CODE DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

<p>Pada aliran sungai, salah satu faktor bencana yang mendominasi adalah banjir. Banjir merupakan salah satu bencara besar di Indonesia yang terjadi setiap tahun. Pembuatan model visualisasi 3D genangan banjir sangat penting untuk dilakukan guna mengetahui peta sebaran unit bangunan dan luas area wilayah terdampak dengan cakupan yang lebih luas. Dengan mengetahui sebaran genangan banjir tersebut maka dapat dilakukan pertimbangan serta perencanaan penanggulangan bencana banjir. Pada era teknologi yang berkembang pesat langkah untuk mendapatkan hasil visualisasi 3D adalah memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) sangat bermanfaat karena dapat memodelkan visualisasi 3D genangan banjir, antara lain ArcMap sebagai analisis data spasial, Hec-GeoRAS sebagai <em>tools extension</em>, HEC-RAS sebagai input analisis hidraulika, dan ArcGIS Pro sebagai pemodelan visualisasi 3D genangan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil model visualisasi peta area genangan banjir secara tiga dimensi (3D) pada lokasi Sungai Code, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan cakupan jumlah unit bangunan dan luas wilayah terdampak Ha. <em>Digital Elevation Model</em> digunakan DEM modifikasi DEMNAS dan LiDAR dengan resolusi tinggi, serta analisis hujan satelit GPM3IMERGHH. Berdasarkan analisis hasil pemodelan genangan banjir didapatkan, bahwa pada Q₂ tahun jumlah bangunan terdampak 746 unit bangunan dengan luas wilayah terdampak 97.64 Ha. Pada Q₅₀ tahun jumlah bangunan terdampak 971 unit bangunan dengan luas wilayah terdampak 130.22 Ha, pada Q₁₀₀ tahun jumlah bangunan terdampak 1.003 unit bangunan dengan luas wilayah terdampak 134.85 Ha. Serta hasil analisis Kota Yogyakarta memiliki jumlah unit bangunan paling banyak terdampak genangan banjir karena memiliki kota yang padat akan penduduk.</p>