Percepatan Durasi Dengan Metode Dcto Pada Proyek Gedung Penunjang Medik Tahap 1

<p>Sebuah proyek konstruksi dapat berjalan dikarenakan adanya rangkaian mekanisme pekerjaan sangat ketat dalam artian dapat mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Pada saat sebuah proyek berjalan sering terjadi ketidaksesuaian antara jadwal rencana dan realisasi di lapangan yang mengakibatkan pertambahan waktu pelaksanaan atau pembengkakan biaya pelaksanaan atau bahkan keduanya, karena kondisi ketidaksesuaiin tersebutlah menuntut untuk dilakukan analisis guna mempercepat durasi proyek dari durasi awal dengan konsekuensi perubahan biaya. Tujuan dari penulisan ini adalah melakukan penyesuaian durasi proyek tersebut dengan metode <em>Duration Cost Trade-Off</em> dan menggunakan pendekatan <em>Project Crashing</em> dengan menambah jam kerja lembur dari 1-3 jam. Setelah dilakukan analisis didapatkan hasil durasi yang lebih singkat dari semula 210 hari kalender pada penambahan durasi lembur 1 jam durasi menjadi 196 hari kalender , pada durasi lembur 2 jam menjadi 188 hari kalender , dan pada durasi lembur 3 jam menjadi 181 hari kalender. Untuk biaya langsung pada kondisi normal sebesar Rp. 14.205.093.457 , sedangkan pada penambahan jam lembur 1 jam biaya langsung meningkat menjadi Rp. 14.211.123.860 , pada durasi 2 jam menjadi Rp.14.218.140.573, dan pada durasi lembur 3 jam menjadi Rp. 14.224.239.648.</p>