Evaluasi Sistem Pengendalian Mutu Beton dan Produktivitas Alat Berat pada Pekerjaan Pengecoran Plat Lantai Gruond Level Zona 5 Menggunakan Line Concrete Pump

<p>Beton merupakan bahan utama pada proyek konstruksi. Pengontrolan mutu kuat tekan beton biasanya dilakukan oleh <em>quality control </em>dengan pengambilan beberapa sampel pada uji <em>slump </em>pada setiap <em>Truck Mixer. </em>Pada proses pengecoran terdapat beberapa proyek yang menggunakan <em>Concrete Pump </em>untuk distribusi beton dari <em>Truck Mixer </em>menuju ke lokasi pengecoran. Pada penggunaan <em>Concrete Pump </em>membutuhkan pipa untuk menyalurkan beton. Penggunaan pipa yang terlalu panjang dikhawatirkan akan mempengaruhi penurunan mutu kuat tekan beton . Maka itu dilakukan pengujian terhadap 18 benda uji yang diambil diujung pipa (<em>output) </em>4 <em>Truck Mixer. </em>Pengujian berupa uji nilai <em>slump, </em>uji kuat tekan beton dan analisa produktivitas serta durasi alat berat. Analisi kuat tekan yaitu berupa penerimaan kuat tekan berdasar SNI 03-2847-2019, selisih penurunan kuat tekan dan SQC. Untuk mengetahui hubungan antara penurunan kuat tekan dengan 3 variabel utama yaitu selisih nilai slump, waktu pengambilan sampel dan jumlah pipa yaitu digunakan analisis regresi linier sederhana dan berganda. Hasil dari pengujian ini yaitu untuk nilai kuat tekan masuk ke kategori terkendali, mutu beton sesuai kriteria SNI 03-2847-2019, untuk nilai <em>slump </em>baik <em>input </em>maupun <em>output </em>semuanya masuk 100% . Untuk kuat tekan beton pada umur 7 hari <em>output </em>memiliki presentase penurunan sebesar 100</p>