ANALISIS POTENSI SAMPAH ORGANIK DI KELURAHAN BENER TEGALREJO SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH

<p>Semakin berkembangnya zaman membuat kebutuhan energi listrik semakin meningkat. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan batu bara sebagai bahan bakar batu bara semakin banyak. Sementara itu, jumlah batu bara di Kalimantan semakin hari semakin menipis seiring dengan perkembangan waktu. Tambang batu bara juga berdampak buruk terhadap lingkungan. Maka dari itu, dibutuhkan sumber energi alternatif untuk menggantikan batu bara untuk membangkitkan energi listrik.</p>

<p>Salah satu sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk membangkitkan listrik adalah sampah organik. Selain dapat digunakan sebagai bahan baku pembangkit listrik, pemanfaatan sampah organik sebagai sumber energi listrik juga dapat menjaga lingkungan. Pengolahan sampah organik menjadi sumber energi listrik dapat dilakukan menggunakan dua metode, yaitu metode pembakaran langsung dan metode gasifikasi.</p>

<p>Berdasarkan perhitungan jumlah sampah di TPS Kelurahan Bener Tegalrejo, potensi sampah organik yang dapat dihasilkan perharinya adalah sebanyak 2.293,6 kg/hari. Dengan menggunakan metode pembakaran langsung, sampah organik sebanyak 2.293,6 kg/hari dapat menghasilkan energi listrik dari generator sebesar 117.914,73 kWH/tahun. Dengan menggunakan metode gasifikasi, sampah organik sebanyak 2.293,6 kg/hari dapat menyediakan biomassa sebanyak 573,4 liter/hari. Dengan ketersediaan biomassa sebanyak 573,4 liter/hari, dapat digunakan untuk menggerakkan generator biomassa 50 kW dan membangkitkan daya sebesar 12,5 kW dan menghasilkan energi listrik sebesar 110.591 kWH/tahun.</p>