ANALISIS FAKTOR RISIKO INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO) PADA PASIEN PASCA BEDAH ORTOPEDI DI RUMAH SAKIT UMUM SWASTA YOGYAKARTA

Latar Belakang: Insiden Healthcare-Associated Infections(HAIs)saat ini terus meningkatkan, walaupun kesadaran terhadap masalah dan upaya pencegahan sudah cukup tinggi. Salah satu HAIs adalah infeksi daerah operasi (IDO). IDO sekarang dianggap sebagai HAIs yang paling umum dan mahal, yang dapat menambahkan lama rawat inap pascaoperasi dan juga meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas perioperatif. IDO pada bedah ortopedi juga merupakan hal yang mengkhawatirkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko IDO pada pasien pasca operasi bedah ortopedi khususnya di Rumah Sakit Umum Swasta Yogyakarta, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menurunkan angka kejadian IDO maupun meningkatkan kepatuhan terhadap pencegahan terjadinya IDO di Rumah Sakit tersebut. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan rancangan cross sectional. Data dari data sekunder berupa rekam medis pasien pasca bedah ortopedi tahun 2018 dengan responden yang sesuai dengan kriteria berjumlah 420 pasien. ix x Hasil dan pembahasan: Angka kejadian infeksi daerah operasi pada pasien bedah orthopedi tahun 2018 adalah 13 orang (3,09%) terdiri dari IDO superfisial incision 3 pasien, deep incision 1 pasien dan space/organ terbanyak 9 pasien. Beberapa variabel tidak memiliki hubungan dengan kejadian infeksi daerah operas, seperti jenis kelamin (p=0,887 OR 0,92; 95% CI, 0,30- 2,79), status gizi/IMT (p=0,466 OR 1,75; 95% CI, 0,38-8,04), diabetes melitus (p=0,163 OR 3,39; 95% CI, 0,88-12,92), antibiotik profilaksis baik sebelum operasi (p=0,205 OR 1,03; 95% CI, 1,01-1,05) maupun setelah operasi (p=0,841 OR 1,23; 95% CI, 0,15-9,76) dan jenis fraktur (p=0,291 (OR 0,49; 95% CI, 0,13- 1,86). Sedangkan variabel umur (p=0,048 OR 0,34; 95% CI, 0,11- 1,03), jenis anestesi (p=0,001 OR 0,16; 95% CI, 0,04-0,52), klasifikasi ASA(p=0,004) memiliki hubungan, bahkan untuk lokasi operasi sangat signifikan (p=0,001) Kesimpulan : Angka kejadian infeksi daerah operasi pada pasien bedah orthopedi di RSU Swasta Yogyakarta tahun 2018 adalah 3.09 %. Faktor risiko yang yang berhubungan dengan infeksi daerah operasi pada pasien bedah orthopedi di RSU Swasta Yogyakarta adalah usia, klasifikasi ASA, jenis anestesi dan lokasi operasi.
Kata kunci : Infeksi Daerah Operasi, Healthcare-Associated Infections (HAIs), bedah ortopedi, faktor resiko, bundle