HUBUNGAN KONDISI PSIKOSOSIAL DENGAN PARENTING SELF EFICACY PADA MASA POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEWON I BANTUL YOGYAKARTA

<p><strong>Latar Belakang:</strong> Periode postpartum merupakan periode 6 minggu setelah melahirkan. Pada periode ini akan mengalami sebuah transisi perubahan peran, yaitu perubahan menjadi orang tua<strong>. </strong>Perubahan peran seorang ibu membutuhkan penyesuaian. Ibu yang berhasil dalam penyesuaian akan mendukung adanya <em>parenting self eficacy</em> yang tinggi. <em>Parenting self eficacy</em> mempunyai beberapa faktor yang dapat mempengaruhi salah satunya adalah faktor kondisi psikososial.</p>

<p><strong>Tujuan Penelitian:</strong> Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi psikososial dengan <em>parenting self eficacy</em> pada ibu pospartum.</p>

<p><strong>Metodologi:</strong> Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif <em>non-experimental</em> dengan pendekatan <em>cross sectional.</em> Teknik sampling penelitian ini menggunakan <em>Purposive Sampling </em>sejumlah 67 responden. Pengukuran kondisi psikososial menggunakan instrument <em>postnatal risk questionnaire</em> (PNRQ) daan <em>parenting self eficacy</em> menggunakan instrument <em>parenting self eficacy scale (PSES)</em>. Uji statistic penelitian ini menggunakan uji pearson.</p>

<p><strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian ini ibu pospartum memiliki kondisi psikososial berisiko sebesar 18 (26.9), yang tidak berisiko sebesar 49 (73.1%) dan ibu postpartum memiliki p<em>arenting self efficacy </em>yakin dengan mean 8.328 dan berada di rentang 6 - 10. Uji statistik diperoleh nilai koefisien <em>Pearson</em> sebesar 0,000 (0,05) dan r sebesar 0,442.</p>

<p><strong>Kesimpulan: </strong>Terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi psikososial dengan <em>parenting self eficacy</em> pada ibu postpartum.</p>