Analisis Isi Kuantitatif Perlakuan Body Shaming dalam Film Imperfect (Studi kasus dalam Film Imperfect : Karier, Cinta dan Timbangan)

<p xss=removed>Film diciptakan bukan hanya menjadi hiburan semata melainkan juga untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Banyak film yang mengangkat tentang isu sosial, salah satu isu yang sedang menjadi trend adalah mengenai <em>body shaming</em>. Isu ini masih dianggap sepele oleh masyarakat Indonesia, padahal dampak yang diberikan dari tindakan ini sangat besar bagi korbannya. Salah satu film yang mengangkat isu <em>body shaming</em> adalah film Imperfect : Karier, Cinta dan Timbangan (2019) karya Ernest Prakasa. Film ini menggambarkan tindakan <em>body shaming </em>terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan secara tidak langsung tindakan ini sudah menjadi bagian dari kehiudpan secara nyata. Penelitian ini menganalisis tindakan <em>body shaming </em>yang terdapat dalam film. Untuk mendapatkan data, penulis melakukan pengamatan terhadap adegan-adegan dengan menggunakan metode penelitian analisis isi kuantitatif. Hasil temuan menunjukkan frekuensi tindakan <em>body shaming </em>pada kategori mengomentari penampilan sebanyak 7 kali, <em>fat shaming </em>sebanyak 5 kali, mengomentari makanan orang lain sebanyak 5 kali, adanya panggilan tertentu sebanyak 4 kali, munculnya komentar tentang warna kulit, bentuk wajah dan komentar melalui media sosial sebanyak masing-masing kategori 2 kali, untuk kategori menganggap tubuhnya gemuk sebanyak 1 kali serta 10 kali tindakan <em>body shaming </em>secara nonverbal dari jumlah 37 adegan yang terindikasi adanya tindakan <em>body shaming </em>dalam film Imperfect, dengan jumlah hasil uji realibilitas sebesar 0.91 atau 91 %.</p>