Dita Arbiani Ulfah (2021) INDONESIAN GOVERNMENT STRATEGY TO IMPLEMENT FASHION DIPLOMACY. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (535kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (285kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (276kB)
Bab I.pdf
Download (354kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (485kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (417kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (391kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (296kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (194kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (510kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
<p><span xss=removed><span xss=removed>Kekuatan fashion sebagai alat politik dan ideologis tidak pernah dipertanyakan. Bahkan selama Perang Dingin, mode Amerika telah membawa makna simbolis yang penting. Ia sebenarnya menjabat sebagai duta Perang Dingin untuk kepentingan diplomasi dan kapitalisme Amerika. Di sisi lain, politik itu sendiri menjadi biner tetapi merupakan sistem dari segala sesuatu dan mewujud dalam segala bentuk, termasuk fashion. Fakta bahwa fashion adalah politik di mana politik dapat menggunakannya sebagai salah satu alat diplomasi publiknya berarti apa saja, mulai dari mengenakan pakaian yang dicetak pernyataan hingga berpakaian untuk menegaskan identitas atau pendapat seseorang. Politik fesyen ada sebagai soft diplomacy yang menjadi instrumen kunci diplomasi publik, fesyen adalah salah satu alat yang disukainya. Difusi politik ke dalam mode pertunjukan tidak dapat dihindari karena hubungan terjalin sejauh sejarah bisa menceritakan. Politisi menggunakan mode untuk keuntungan mereka, terutama untuk tujuan penataan urusan politik melalui simbol berbasis dress-code. Saat ini, diplomasi mode telah menjadi prasyarat bagi para pemimpin dan aktor diplomatik era global. Indonesia, sebagai negara berpenduduk terpadat di Asia Tenggara, yang diperkaya dengan budaya multikulturalnya, mendapat peringkat rendah dalam hal kekuatan diplomasi soft power. Di sini, strategi Indonesia untuk menempatkan diplomasi mode sebagai salah satu upaya diplomasinya untuk membawa citranya ke dunia sehingga menarik afiliasi global menjadi tantangan. </span></span></p>
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Hubungan Internasional S1 |
Depositing User: | Unnamed user with email robi@umy.ac.id |
Date Deposited: | 14 Dec 2021 03:32 |
Last Modified: | 14 Dec 2021 03:32 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/6374 |